Pedoman Rakyat, Israel – Tahta Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel selama 12 tahun terakhir akhirnya berhenti pada Minggu, (13/6/2021) kemarin.
Mulai dari Senin, 14 Juni 2021, Parlemen Knesset mengesahkan Naftali Bennet menjadi perdana menteri (PM) baru di Israel.
Bennet menang dengan suara tipis 60:59 dalam sistem pemilihan parlemen di Israel.
Karena hal itu, sesuai dengan aturan yang berlaku, Naftali Bennet pun akan menjadi PM Israel hingga dua tahun ke depan.
Baca Juga :
- Pengadilan Kriminal Internasional Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Yoav Gallant!
- Politikus Israel Sebut Benjamin Netanyahu Pembunuh Berantai di Sidang Parlemen, Lahir dari Keluarga Muslim
- Israel Bombardir Rumah Warga di Beit Lahiya Gaza, 26 Orang tewas, 59 Masih Terjebak di Reruntuhan
Perlu diketahui bahwa nama Naftali Bennet bukanlah sosok sembarangan di negara Israel.
Dikutip dari Channel News Asia (CNA), Naftali Bennet merupakan sosok jutawan dari bisnis teknologi yang ia miliki.
Tinggal di pinggiran kota Tel-Aviv, Naftali Bennet merupakan sosok Yahudi yang religius.
Pria berusia 49 tahun ini pernah menjadi sekutu dari Benjamin Netanyahu dan diangkat sebagai Menteri Pertahanan.
Tercatat bahwa Naftali Bennet juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Menteri Ekonomi dari Palestina.
Partai dari Naftali Bennet, ultranasionalis Yamina hanya memenangkan tujuh kursi di parlemen Israel dan hanya beranggotakan 120 orang.
Bennet bisa melaju ke kursi pemilihan PM berkat dukungan gabungan delapan partai yang diinisiasi oleh Yair Lapid.
Sama seperti Benjamin Netanyahu, Bennet dikenal sebagai pendukung kepemukiman Yahudi di Tepi Barat dan menentang adanya kemerdekaan Palestina.
Langkah Bennet dalam membenci Israel sendiri sempat terlihat pada masa kepemimpinan Benjamin Netanyahu.
Naftali Bennet melayangkan kritik keras terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu karena ia memperlambat pembangunan pemukiman Yahudi yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Komentar