Pedoman Rakyat, Makassar – Industri kepariwisataan Sulsel masih merana. Pada bulan November 2020 tercatat hanya 1 turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Sulsel.
Bahkan, bulan-bulan sebelumnya bahkan tidak ada sama sekali. Penyebaran Covid-19 yang belum mereda berdampak pada perjalanan wisata.
Hal itu dikemukakan, Kepala Badan Pusat Statistik Sulsel Yos Rusdiansyah saat merilis angka-angka kinerja ekonomi sektoral. Ia menyebutkan selama September 2020 tidak ada penumpang internasional yang datang, berangkat dan transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Baca Juga :
“Ini menarik, bulan November ada satu orang turis asing yang ke Sulsel. Beberapa bulan sebelumnya belum pernah ada,” jelasnya, pada Selasa (5/1/2021).
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Sulsel pada November 2020 naik 8,29 poin dibandingkan dengan TPK pada Oktober 2020, yaitu dari 34,27 persen pada Oktober 2020 menjadi 42,56 persen pada November 2020.
“Bila dibandingkan dengan November 2019 (56,01 persen), TPK hotel Klasifikasi bintang pada bulan November 2020 turun 13,45 poin,” tambahnya.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel klasifikasi bintang di Sulawesi Selatan selama November 2020 masing-masing adalah 3,08 hari dan 1,54 hari jumlah total.
Di sektor perhubungan, penumpang penerbangan domestik agak membaik signifikan. Penumpang yang datang, berangkat, dan transit mengalami kenaikan sebesar 26,64 persen dari 543.348 orang pada bulan Oktober 2020 menjadi 688.113 orang pada bulan November 2020. Akan tetapi kinerja itu masih lebih buruk, turun 27,02 persen dibandingkan bulan November 2019 (942.909 orang).
Untuk penumpang angkutan laut domestik yang datang dan berangkat terjadi kenaikan sebesar 21,39 persen dari 18.879 orang pada bulan Oktober 2020 menjadi 22.918 orang pada November 2020. Sementara itu jika dibandingkan November 2019 dengan jumlah penumpang 64.645 orang terjadi penurunan 64,55 persen.
Jumlah barang yang dibongkar dan dimuat kapal domestik naik 7,17 persen dari 809.603 ton pada bulan Oktober 2020 menjadi 867.633 ton pada bulan November 2020. Sebaliknya mengalami penurunan sebesar 6,69 persen dibandingkan bulan November 2019 (929.802 ton). (ria)
Komentar