Pedoman Rakyat, Sulteng – Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulteng, menutup total seluruh akses transportasi masuk dan keluar di daerah perbatasan Sulteng-Gorontalo itu, guna mencegah penyebaran Virus Korona atau Covid-19 setelah dua pasien di Sulteng dinyatakan positif korona.
“Akan kita berlakukan mulai Senin (30/3), pukul 00.00 Wita selama 14 hari ke depan,” kata Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan.
Dia mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai langkah preventif sebelum warganya terjangkit virus corona baru itu.
Baca Juga :
Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” katanya.
Dia mengatakan penutupan akses tersebut dilakukan di darat, laut, dan udara. Di darat Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo.
Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang.
Saleh mengatakan arus orang sama sekali tidak diizinkan masuk kecuali barang, khususnya sembako, yang itu pun melalui pemeriksaan ketat dan penyemprotan desinfektan.
“Barang dari kapal boleh diturunkan tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.
Di Bandara Lalos, kata Saleh, jadwal penerbangan hanya boleh dua kali sepekan dan seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum COVID-19.
Dia sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI serta Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjaga seluruh pintu masuk dan keluar Tolitoli. (map)
Komentar