Pedomanrakyat.com, Gaza – – Negara-negara Arab melancarkan perlawanan keras terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (as) Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania. Mereka resmi melawan dalam front persatuan yang langka.
Di seluruh wilayah, bahkan teman-teman terdekat Washington, telah menolak usulan tersebut. Bukan hanya Mesir dan Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Qatar bersatu untuk mencoba memblokirnya.
Baca Juga :
Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pada hari Rabu mengatakan prospek pemindahan warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat tidak dapat diterima oleh dunia Arab. Negara-negara sudah menentang gagasan ini selama 100 tahun.
Namun, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II menekankan persatuan mereka di Gaza, menyerukan rekonstruksi segera tanpa menggusur rakyat Palestina dari tanah mereka.
Beberapa negara yang kini semakin dekat dengan Israel- termasuk Arab Saudi yang tampaknya hampir menormalisasi hubungan sebelum pecahnya perang Gaza- pun telah menolak untuk mengalah.
“Ketidakadilan yang tidak dapat diikuti,” tegas Sisi.
“Ini adalah posisi Arab yang bersatu,” tulis Raja Abdullah.
“Kesepakatan normalisasi apa pun dengan Israel bergantung pada pembentukan negara Palestina,” tegas Arab Saudi.
Sementara itu, para pengamat menilai pesan dunia Arab sudah jelas ke Trump. Masalah Palestina disebut terlalu sensitif.
Komentar