Pedoman Rakyat, Jakarta-Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengatakan 1.300 gerai ritel tutup sepanjang tahun lalu, sejalan dengan himpitan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan penutupan gerai ritel masih berlangsung hingga tahun ini. Menurut catatannya, dua hingga tiga gerai ritel tutup setiap hari.
Jika ditotal, terdapat 200 gerai ritel yang tutup sepanjang tahun ini. Namun, ia tak menyebut secara pasti penutupan itu terjadi sampai kapan.
Baca Juga :
Menurut Roy, pengusaha di sektor ritel tidak bisa mengakses fasilitas restrukturisasi kredit dan menerima insentif fiskal lainnya lantaran tak masuk dalam sektor prioritas.
“Kami meminta untuk sektor perdagangan ritel dimasukkan sebagai sektor prioritas. Pada APBN 2021 hanya tujuh sektor prioritas tapi perdagangan ritel tidak pernah dijadikan sektor prioritas,” ungkap Roy dalam konferensi pers, Kamis (22/7).
Ia juga menyayangkan pihaknya tak diajak berkomunikasi oleh pemerintah dalam merumuskan kebijakan PPKM level 3 dan level 4. Roy hanya tahu aturan itu lewat Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 22 Tahun 2021.
“Ini yang harus digarisbawahi, non dialog dan ini sering terjadi. Sehingga terjadi yang namanya multitafsir dan sebagainya,” pungkas Roy.
Komentar