Acara di Daerah Dihambat, PKS Merasa Anies Didiskriminasi

Nhico
Nhico

Kamis, 01 Desember 2022 20:07

Acara di Daerah Dihambat, PKS Merasa Anies Didiskriminasi

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Juru bicara PKS Muhammad Kholid merespons terkait pencabutan izin kegiatan Anies Baswedan di Aceh.

Menurut Kholid, kegiatan Anies bertemu dengan relawan merupakan bagian dari demokrasi.

“Kami sangat menyayangkan dengan kebijakan pencabutan izin tersebut. Adalah hak politik warga dan relawan untuk memberikan dukungan kepada Pak Anies. Karena itu adalah ekspresi demokrasi yang dijamin dan dilindungi oleh UU,” kata Kholid saat dimintai konfirmasi, Kamis (1/12/2022).

Kholid menyebut perencanaan kegiatan Anies di Aceh itu sudah jelas. Dia menilai apa yang dilakukan terhadap Anies termasuk tindakan diskriminatif.

“Apalagi jika proses perizinan dilakukan secara formal, kegiatan jelas, penyelenggara jelas dan bersifat edukasi politik,” ungkapnya.

“Kalau memang benar apa yang disampaikan Pak Ali, sikap pelarangan kepada acara Anies Baswedan bersikap diskriminatif,” lanjut Ali.

Sebelumnya, kegiatan Anies Baswedan yang sejatinya digelar di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh dicabut izinnya oleh dinas setempat. Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali menyayangkan pencabutan izin tersebut.

“Kita sayangkan lah pencabutan atau pelarangan, penggunaan taman itu oleh Anies, karena sebelumnya perizinan sudah diberikan oleh kepolisian. Polisi sudah, dari dinas sudah beri izin karena diikuti oleh prosedur yang berlaku, semua sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Ali saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).

Ia menyebut pembatalan itu dilakukan secara sepihak. Menurutnya Ali taman di sana sempat digunakan oleh partai politik lain.

“Terus tiba-tiba dibatalkan dengan alasan bahwa surat tersebut tidak sesuai dengan permohonan. Saya nggak tahu, alasan pencabutannya tapi agak aneh saja, surat persetujuan penggunaan sudah diterbitkan, belum dilaksanakan, sudah dibatalkan,” tutur Ali.

“Sangat sepihak, maka jangan salahkan kemudian publik menilai bahwa ini ada hubungannya dengan politik. Karena sebelumnya taman itu, sering digunakan oleh partai-partai politik. Artinya, taman itu bukan wilayah yang apolitik, tapi daerah yang sering digunakan untuk partai-partai politik lain,” sambungnya.

Ali lantas mempertanyakan mengapa saat NasDem yang menggunakan justru dilarang. Ia mengaku belum mendapat penjelasan secara utuh.

“Kenapa ketika NasDem yang menggunakan tidak boleh? soalnya sudah ada izin, kemudian dibatalkan. Mendekati hari H waduh, jangan-jangan karena Anies ini,” kata dia.

 Komentar

Berita Terbaru
Berita26 Desember 2024 16:09
Kebaikan Berlanjut, Tim RML Foundation Naik Perahu Demi Salurkan Bantuan untuk Warga Korban Banjir di Kecamatan Manggala
Pedomanrakyat.com, Makassar – Rezki Mulfiati Lutfi (RML) kembali mengirim timnya untuk menyalurkan bantuan kepada warga korban bencana banjir di...
Daerah26 Desember 2024 13:01
Ketua DPRD Takyuddin Bareng Abd Rahman Bareng Pj Bupati Tinjau Pos Pengamanan Nataru-Infrastruktur Rusak
Pedomanrakyat.com, Sidrap – Ketua DPRD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Takyuddin Masse, turun meninjau pos pengamanan Natal dan Tahun Baru...
Berita25 Desember 2024 22:42
Tim RML Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak Bencana Banjir di Wilayah Biringkanaya
Pedomanrakyat.com, Makassar – RML Foundation ikut merespon cepat, kondisi bencana banjir yang terjadi di beberapa Wilayah di Kota Makassar, Sula...
Metro25 Desember 2024 18:30
Peduli Korban Banjir, Legislator NasDem Odhika Tinjau-Beri Bantuan di Kecamatan Biringkanaya: Terima Kasih KK Dewan!
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi NasDem A. Odhika Cakra Satriawan, bersama Pemuda Biringkanaya, meninjau lok...