Pedomanrakyat.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali mengingatkan kondisi ekonomi dunia makin tidak pasti.
Bahkan tahun 2023 Jokowi mewanti-wanti kondisi dunia dalam ‘awan gelap’ dan badai besar segera datang.
“Tahun ini sulit dan tahun depan, sekali lagi saya sampaikan akan gelap, dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi,” kata Jokowi di Jakarta, Kamis (29/9) lalu.
Awan gelap yang dimaksud Jokowi ancaman resesi ekonomi.
Kondisi ketidakpastian ini telah menyeret semua negara masuk jurang yang sama. Ekonomi global pun diperkirakan akan lesu.
Ekonomi yang lesu ini berpotensi menaikkan tingkat pengangguran sebagai akibat dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Mengingat penyebab resesi global ini salah satunya kenaikan tingkat suku bunga di berbagai negara sehingga terjadi kenaikan inflasi. Tingginya inflasi ini lah yang membuat produksi turun dan perusahaan melakukan penyesuaian.
“PHK ini sangat mungkin terjadi kalau suku bunga naik, tidak ada peningkatan skala usaha, inflasi tinggi ini bisa mengurangi produksi,” kata Ekonom Indef Nailul Huda saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (3/10).
Pada saat yang bersamaan, penyerapan tenaga kerja baru juga akan semakin sulit. Namun Huda menilai, tingkat pengangguran dari ancaman resesi global masih bisa dikendalikan. Ancaman PHK massal tidak separah ketika pandemi Covid-19 terjadi.
“Saya rasa tidak akan terlalu besar karena didorong permintaannya,” kata Huda.
Komentar