Kepolisian Polresta Jayapura Kota juga tengah melakukan identifikasi terhadap jenazah yang diketemukan di Pantai Base G sebelah kiri.
Penemuan sosok jenazah tersebut sontak menjadi ramai grup whatsapp warga Papua dengan keterangan “01 -11-2022 Jam 07.00 WIT warga Deplat kiri menemukan jenazah almahrum Filep Karma di pantai Base-G sebelah kiri di lokasi Steven Makanuai,”
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon mengatakan pihaknya sedang melakukan identifikasi untuk kepastian korban.
“Ini sedang kami identifikasi untuk kepastiannya korban,” ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor D. Mackbon.
Filep Karma bernama lengkap Filep Jacob Semuel Karma, lahir 15 Agustus 1959 di Biak Papua. Dia merupakan aktivis kemerdekaan Papua, yang pada 1 Desember 2004, ikut mengibarkan bendera Bintang Kejora dalam sebuah upacara di Jayapura. Atas tindakannya itu, Filep Karma dituduh makar dan dihukum penjara 15 tahun.
Karma dibesarkan di keluarga kelas atas yang aktif di perpolitikan daerah. Ayahnya, Andreas Karma, merupakan pegawai negeri sipil didikan Belanda yang lanjut bekerja untuk pemerintah Indonesia pasca-kemerdekaan.
Andreas adalah bupati Wamena dan Constant Karma, salah satu sepupu Filep, menjabat sebagai wakil gubernur Papua.
Filep Karma juga sempat mengenyam pendidikan di Solo, Jawa Tengah, sebelum menjadi pegawai negeri sipil seperti ayahnya. Pada 1997, ia berangkat ke Manila untuk kuliah selama satu tahun di Asian Institute of Management, namun dia tidak menyelesaikan studinya.
Komentar