Pedoman Rakyat, Maros – Terkait pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menganjurkan Kabupaten Maros Sulsel ikut menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyusul Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
PSBB di tiga daerah ini dinilai bisa menekan angka penularan Covid-19 di Sulsel. Menurut dia, Maros dan Gowa merupakan dua daerah yang tentunya menjadi daerah untuk melakukan screening di bagian utara dan selatan.
Selain itu, Gowa, Makassar dan Maros dianggap memiliki tren penyebaran COVID-19 secara masif bila tidak dilakukan langkah-langkah seperti yang dimaksud.
Baca Juga :
Menanggapi hal itu, Bupati Maros Hatta Rahman mengatakan, masih ingin melihat efektifitas penerapan PSBB di Makassar dan Gowa.
“Sejauh ini kami masih liat dulu lah bagaimana Makassar dengan Gowa menerapkan PSBB. Karena khawatirnya orang lebih takut tidak dapat sembako, dari pada takut sama corona, sekarang kan kejadiannya seperti itu,” jelasnya.
Ia mengatakan menerapkan PSBB bukanlah hal yang muda, karena banyak faktor yang harus dipenuhi. Hatta pun melihat kondisi sekarang Pemkab Gowa yang telah menunda PSBB.
“Karena mereka menyiapkan minimal 200 ribu paket sampai 300 ribu paket, jadi kalau cuma 60 ribu ribut tidak akan cukup, Sementara di Maros harus menyiapkan minimal 110 ribu agar semua dapat, kalau kurang dari itu pasti masyarakat rebutan,” ujarnya.
Menurut Hatta saat ini pihaknya telah melakukan langkah-langkah PSBB, seperti melakukan pemeriksaan di semua daerah perbatasan Kabupaten Maros.
“Ini merupakan langkah – langkah PSBB yang kita lakukan, tapi tidak resmi, tidak minta izin lewat menteri, karena kalau resmi harus menyiapkan sembako untuk seluruh penduduk di rumah – rumah, dan itu bukan cuma yang zona merah, tapi semuanya, kalau tidak terdata dengan baik, bisa rebutan nanti,” ungkapnya. (ndi)
Komentar