Bengkak Lagi! Utang Pemerintah Tembus Rp 7.496 T Sampai Oktober

Nhico
Nhico

Minggu, 27 November 2022 19:43

Bengkak Lagi! Utang Pemerintah Tembus Rp 7.496 T Sampai Oktober

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah per 31 Oktober 2022 sebesar Rp 7.496,70 triliun.

Jumlah itu naik Rp 76,23 triliun dari posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp 7.420,47 triliun.

Kemenkeu yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati mengklaim rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi diversifikasi portofolio yang optimal.

Hal ini dibuktikan dengan rasio utang yang menurun jadi 38,36% dari periode yang sama tahun lalu 39,96%.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus mengelola utang dengan hati-hati,” tulis buku APBN KiTa edisi November, dikutip Minggu (27/11/2022).

Utang pemerintah terdiri atas dua jenis yakni berbentuk surat berharga negara (SBN) dan pinjaman.

Mayoritas utang pemerintah didominasi oleh instrumen SBN yang kini mencapai 88,97% dan sisanya pinjaman 11,03%.

Diketahui SBN sebanyak Rp 6.670,13 triliun. Terdiri dari SBN domestik yang meningkat menjadi Rp 5.271,95 triliun dan valuta asing juga melonjak jadi Rp 1.398,18 triliun.

Sedangkan untuk pinjaman senilai Rp 826,57 triliun. Terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp 16,55 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 810,02 triliun.

Berdasarkan mata uang, utang pemerintah didominasi oleh mata uang domestik (rupiah) yaitu 70,54%.

Tercatat kepemilikan investor asing terus menurun sejak 2019 yang mencapai 38,57%, hingga akhir 2021 tercatat 19,05% dan per 14 November 2022 mencapai 14%.

“Langkah ini menjadi salah satu tameng pemerintah dalam menghadapi volatilitas yang tinggi pada mata uang asing dan dampaknya terhadap pembayaran kewajiban utang luar negeri,” tuturnya.

Per 31 Oktober 2022, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp 506,03 triliun atau 53,60% dari target yang ditetapkan.

Capaian itu jauh lebih rendah atau turun 21,67% (yoy) dibandingkan realisasi pembiayaan utang tahun sebelumnya yang sebesar Rp 646,01 triliun.

Realisasi pembiayaan utang terdiri dari SBN (Neto) sebesar Rp 500,32 triliun dan realisasi Pinjaman (Neto) sebesar Rp 5,72 triliun, yang terdiri dari realisasi pinjaman dalam negeri Rp 4,48 triliun, realisasi pembayaran cicilan pokok pinjaman dalam negeri negatif Rp 1,40 triliun, realisasi penarikan pinjaman luar negeri Rp 66,96 triliun dan realisasi pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri negatif Rp 64,32 triliun.

“Pembiayaan utang dikelola dengan prudent, fleksibel dan terukur dalam mendukung kelanjutan penanganan COVID-19 dan program PEN, serta dalam menghadapi dampak dan risiko global lainnya. Seiring dengan pemulihan ekonomi domestik yang masih kuat dan peningkatan dari sisi pendapatan negara, pembiayaan utang 2022 diperkirakan lebih rendah dari target awal,” tulisnya.

 

 Komentar

Berita Terbaru
Politik06 Oktober 2024 13:56
Fatmawati Disambut Hangat BKMT Wajo, Diharapkan Jadi Wakil Gubernur Perempuan Pertama Sulsel
Pedomanrakyat.com, Wajo – Calon wakil gubernur nomor urut 02, Fatmawati Rusdi, disambut suasana hangat saat bertemu para anggota Badan Kontak Ma...
Politik06 Oktober 2024 13:50
Tasming Hamid Kukuhkan Bestie Milenial, Bukti Dukungan Kuat bagi Generasi Muda
Pedomanrakyat.com, Parepare – Dalam rangka memperkuat dukungan terhadap generasi milenial, Calon Wali Kota Parepare, Tasming Hamid (TSM), resmi ...
Politik06 Oktober 2024 13:46
La Tinro La Tunrung : Rekam Jejak Pembangunan Andi Sudirman Dirasakan Warga Enrekang
Pedomanrakyat.com, Enrekang- Politisi senior asal Sulsel, La Tinro La Tunrung turut hadir mendampingi calon Gubernur Sulsel nomor urut 02, Andi Sudirm...
Politik06 Oktober 2024 13:42
Warga Enrekang Akui Pembangunan Andi Sudirman Bawa Manfaat
Pedomanrakyat.com, Enrekang – Masyarakat Kabupaten Enrekang merasakan manfaat dari sejumlah pembangunan yang telah dilakukan Andi Sudirman Sulai...