Berikut Penyebab Terjadinya Banjir Bandang di Masamba Menurut BNPB

Editor
Editor

Minggu, 19 Juli 2020 14:08

Berikut Penyebab Terjadinya Banjir Bandang di Masamba Menurut BNPB 

Pedoman Rakyat, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menemukan salah satu faktor penyebab banjir di Kabupaten Luwu Utara adalah akibat alih fungsi lahan. Sebelumnya banjir bandang menerjang salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan tersebut pada Senin (13/7) malam.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengungkapkan tim di lembaganya melakukan sejumlah peninjauan untuk mengetahui penyebab utama banjir bandang. Dari peninjauan peta Inarisk timnya mendapati bahwa perubahan fungsi lahan jadi salah satu faktor penyebab banjir.

“Kira-kira ada peralihan fungsi lahan. Demikian sejarah atau histori dari kejadian perubahan pengalihan lahan yang belum ada galian,” ungkap Raditya dalam konferensi pers yang digelar di Media Center BNPB dan disiarkan secara daring, Minggu (19/7).

Meski begitu, melalui peta Inarisk itu, Raditya mengatakan telah terlihat ada upaya perbaikan. Beberapa galian bahkan menurut dia telah tertutup vegetasi. Hanya saja, banjir bandang tetap terjadi.

“Kemudian ada galian dan seterusnya dan ada beberapa yang sudah tertutup oleh vegetasi. Artinya sudah ada upaya untuk melakukan perbaikan lahan dan ini adalah data langsung yang kami dapatkan,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Raditya menjelaskan ada tiga faktor utama yang bisa menjadi penyebab bencana di Luwu Utara. Pertaama, kata dia, berkaitan dengan alih fungsi lahan seperti yang telah ia terangkan sebelumnya.

“Kedua adalah curah hujan yang tinggi, dan terakhir memang ada sejarah dalam patahan yang mengakibatkan kondisi formasi di kawasan hulu lemah sehingga menyebabkan memudahkan dalam longsor,” sambung dia.

Catatan BNPB per Minggu (19/7) menunjukkan data korban yakni 36 orang meninggal, 40 orang hilang–tapi sebagian telah ditemukan dalam keadaan selamat, dan 58 orang luka-luka.

Lebih lanjut Raditya merinci hingga kini sebanyak 14.483 jiwa dari 3.627 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat banjir bandang di Luwu Utara. Para pengungsi terbagi di tiga Kecamatan antara lain Kecamatan Masamba sebanyak 7.748 orang, Kecamatan Baebunta sebanyak 5.808 orang, dan Kecamatan Sabbang sebanyak 927 orang.

Dari total 14.483 orang terdampak banjir terdapat kelompok rentan yakni 2.530 orang di antaranya tergolong lansia, 870 balita (142 di antaranya bayi), dan 137 ibu hamil.

“Saat ini kami juga sudah mendapatkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pusdalop dan teman-teman TRC bahwa kelompok rentan juga telah teridentifikasi. Ini memudahkan bagi tim yang melakukan bantuan dalam hal logistik dan seterusnya bisa terlaksana dengan baik,” jelas Raditya. (*)

 Komentar

Berita Terbaru
Politik22 November 2024 19:42
Dari Warkop Hingga Kolong Rumah, RMS Keliling Enrekang Demi Kampanyekan Andalan Hati dan Ucu-Iwan
Pedomanrakyat.com, ENREKANG – Tahapan pemungutan suara Pilkada serentak 2024 yang jatuh pada 27 November mendatang tinggal menghitung hari. Disi...
Artikel22 November 2024 19:15
Sejak Indonesia Merdeka, Mobil Akhirnya Tembus ke Desa Kariango Setelah Ditangani di Era Andi Sudirman
Pedomanrakyat.com, PINRANG – Warga Pinrang merasakan langsung manfaat atas pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Letta dan Desa...
Artikel22 November 2024 18:17
Lapangan Mattiro Deceng Bak Lautan Manusia, Puluhan Ribu Masyarakat Pinrang Hadiri Kampanye Akbar Iwan-Sudirman
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Lapangan Mattiro Deceng, Keluraham Mattiro Deceng, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang. Berubah menjadi lautan man...
Artikel22 November 2024 17:47
Kampanye di Desa Kanna Utara, Arham-Rahmat Bawa Pesan Jaga Kondusifitas Jelang Pencoblosan
Pedomanrakyat.com, Luwu – Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Arham Basmin Mattayang-Rahmat mengajak seluruh masyarakat tetap menjaga suasana aga...