Pedomanrakyat.com, Makassar – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar rencana akan menggelar Pekan Olahraga Kota (Porkot) VIII pada September 2023.
Ribuan atlet dari 32 cabang olahraga (cabor) yang tersebar di 15 kecamatan akan berlaga. Salah satu tujuanya, untuk mencari atlet muda.
Selain itu, para atlet-atlet ini akan dilakukan pembinaan untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XVIII 2026 di Kabupaten Wajo.
Baca Juga :
Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto mengatakan bahwa, kegiatan ini nantinya merupakan bagian dari program KONI menjadikan Makassar sebagai City of Sport.
“Selain itu juga untuk mengukur sejauh mana hasil yang dicapai oleh masing-masing cabor dalam menjalankan program pembinaan atlet muda yang diproyeksikan menghadapi event lebih besar,” jelas Ahmad Susanto, Jumat (17/2/2023).
Untuk itu lebih memantapkan rencana tersebut maka selam tiga hari, mulai 15 sampai 17 Februari 2023. KONI Makassar mengundang Technical Delegate (TD) 32 cabor).
Rapat koordinasi (Rakor) dipimpin Ahmad Susanto dihadiri 32 perwakilan Cabor. Di mana hari pertama 10 cabor diundang yakni tinju, bola tangan, volly, catur dan futsal, cabor bulutangkis, atletik, balap sepeda, billiar dan dansa.
Ahmad Susanto menuturkan bahwa, Pertemuan awal ini membahas terkait Technical Handbook (THB) masing-masing cabor. Ia juga mengingatkan THB sangat penting dalam setiap kegiatan multi event.
“THB merupakan pedoman pertandingan di Porkot nanti. Harus segera dirampungkan. Karena akan segera diterbitkan dan didistribusikan ke seluruh peserta dan Korcam di 15 kecamatan,” jelas Daeng Buang, sapaan karibnya.
Ia menambahkan, batas usia atlet yang ikut bertanding dalam Porprov dibatasi maksimal 19 tahun. Tujuannya mencari atlet muda, usia peserta dibatasi.
“Maksimal 19 tahun. Ini agar pada Porprov 2026 nanti usia atlet kita sudah mencapai batas maksimal 23 tahun, atau kelahiran 2003,” ujarnya.
Syarat lain, peserta adalah warga Makassar. Hanya bisa mewakili kecamatan sesuai domisilinya. Dibuktikan dengan identitas pribadi, seperti KTP atau surat domisili dari kelurahan dan Kartu Keluarga.
“Termasuk atlet peraih medali di Porprov Sinjai-Bulukumba Oktober 2022 lalu tidak diperkenanka ikut,” beber Ahmad.
Ahma mengungkapkan bahwa, KONI Makassar nantinya akan memberdayakan Koordintor di 15 kecamatan. Sehingga orcam nanti yang akan menangani atlet.
“Karena itu saya minta pengurus cabor untuk sering berkoordinasi dengan para Korcam,” ungkapnya.
Sekadar tahu, Porkot merupakan program prioritas KONI Makassar. Event olahraga antar kecamatan se-Kota Makassar itu sudah dilaunching Walikota, Moh Ramdhan Pomanto pada “Malam Juara” di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf akhir Desember 2022.
Sekum KONI Makassar Muh Taufik NT menambahkan, selain olahraga prestasi, juga akan dipertandingkan eksebisi.
“Khusus eksebisi usianya tidak dibatasi. Ini sebagai wadah bagi atlet senior yang punya prestasi nasional dan internasional menunjukan kebolehannya di depan atlet pemula yang masih minim pengalaman dan prestasi,” pungkasnya.
Komentar