Pedoman Rakyat, Jakarta – Partai Demokrat dengan PDIP akhir-akhir ini saling berseteru mengemukakan argumennya soal pemilu 2009 dan 2019.
Keduanya saling mengungkit soal kecurangan-kecurangan yang dilakukan.
“Menarik ya perseteruan antara PDIP dan Demokrat Biasa ya. Dulu ketika demokrat berkuasa yang palig rewel PIDP. Sekarang ketika PDIP berkausa yang rewel Demokrat,” tuturnya di YouTube Refly Harun, Rabu 25 Agustus 2021.
Baca Juga :
“Bahasanya tidak enak rewel ya, tapi bahasa kerennya oposisi,” sambungnya.
Refly Harun menerangkan, perseturan itu dimulai dari saling klaim. Sekretaris Jenderal (sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Pemilu 2009 curang.
“Lalu Demokrat mengatakan jangan-jangan salah baca teks, yang curang itu 2019,” ujar Refly Harun menyatakan pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demorkat Hrzaky Mahendra Putra.
Refly harun menerangkan bahwa tahun 2009 merupakan pertama kali Demorkat juara 1 dalam kontestasi politik lima tahunan.
“Sementara kita paham juga ketika 2019 secara berutur-turut PDIP menjadi nomor 1 pula,” katanya.
Menurut Refly Harun, hal tersebut luar biasa. Sebab, PDIP menjadi nomor 1 berturut-turut dari 2014 dan 2019.
“Tahun 1999 juaran 1 nya PDIP, kemudian 20004 juara 1 nya Golkar, 2009 demokrat, 2014 dan 2019 balik ke PDIP lagi,” terangnya.
Komentar