Pedoman Rakyat, Jakarta – Pernyataan komedian Pandji Pragiwaksono perihal FPI, NU dan Muhammadiyah ikut ditanggapi oleh pegiat media sosial, Denny Siregar.
Pandji diketahui dalam sebuah artikel yang dilampirkannya dengan judul ‘Pandji Pragiwaksono: FPI Disukai karena Selalu Bantu Masyarakat, NU dan Muhammadiyah Tidak’ ini, Denny Siregar pun ingatkan kepada Pandji.
Denny Siregar mengatakan bahwa pernyataan Pandji ini berpotensi membuat NU dan Muhammadiyah tersinggung.
Baca Juga :
“Mas @pandji ini dasar pemikirannya darimana? Apa cuma denger ceritanya orang FPI doang? Hati-hati lho, @nahdlatululama dan @muhammadiyah bisa tersinggung dengar ucapan begini,” kata Denny di akun Twitter @Dennysiregar7, pada Kamis (21/1/2021).
Tak lama setelah itu, Pandji pun membalas dengan mengatakan bahwa dalam pemberitaan yang beredar sudah dijelaskan bahwa itu bukan ucapan dirinya.
“Padahal di artikelinya dikasi tau bhw itu bukan ucapan gue (emoji tertawa) Gue mengutip ucapan Pak Thamrin Tomagola, sosiolog,” @pandji menjelaskan.
“Tapi ya gimana? Banyak orang lebih seneng bikin kesimpulan utuh atas informasi sepotong,” sambungnya lagi.
Diketahui, potongan video Pandji yang tersebar dan menjadi perdebatan belakangan ini di media sosial adalah video dengan judul ‘FPI DIBUBARIN PERCUMA? feat AFIF XAVI & FIKRI KUNING’.
Video ini diunggah Pandji pada 4 Januari 2021 di akun Youtube resminya dan yang menonton kini sudah mencapai 209.969 kali.
Ucapan Pandji yang menjadi permasalahan kini di mulai di menit ke 50. Ia mengatakan di masyarakat ada banyak pendukung FPI. Sebab menurutnya, FPI selalu ada ketika masyarakat meminta bantuan.
Pandji menuturkan itu karena ia mendengar pendapat dari Sosiolog Thamrin Amal Tomagola ketika diwawancarainya di Hard Rock FM Jakarta tahun 2012 silam.
“FPI itu dekat dengan masyarakat. ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” kata Pandji.
“Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, nggak punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. Suratnya dibawa ke dokter jadi diterima,” sambungnya. Dalam pembahasan itu, ia juga menyinggung NU dan Muhammadiyah. (qim)
Komentar