Pedoman Rakyat, Bantaeng – Pemerintah Kabupaten Bantaeng bersama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi untuk Pelajar yang di saksikan langsung oleh Presiden Jokowi melalui Virtual.
Vaksinasi serentak untuk pelajar ini di gelar di DDI Mattoangin, SMK 1 Bantaeng, SMP 1 Pa’jukukang, dan Ponpes Al Furqon Ereng – Ereng.
Saat proses vaksinasi untuk Pelajar, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengaku kagum dengan upaya vaksinasi pelajar yang dilakukan bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Baca Juga :
- Emak-Emak Cabodo Kompak Minta Cabup 02 Ilham Azikin Lanjutkan Program Seragam Sekolah Gratis di Bantaeng
- Siap-siap, Millenial Bantaeng Bakal Dapat Program Kuliah Gratis Jika Ilham-Kanita Terpilih
- Program Seragam Gratis Direplikasi Pemprov, Tokoh Pendidikan: Bukti Jika Ilham Azikin Bupati yang Visioner
Jokowi mengaku, jumlah pelajar dan santri yang akan divaksin di Kabupaten Bantaeng cukup besar. Angkanya tembus 3.000 pelajar.
“Berapa yang mulai divaksin?” tanya Jokowi kepada pimpinan Pondok DDI Mattoanging, Abd Haris Nurdin, Lc.
Abd Haris pun menjawab dengan menyebut angka pelajar yang di vaksin sebanyak 3000 prang.
Mendengar Jawaban dari pimpinan Pondok DDI Mattoanging, Abd Haris Nurdin, Lc. Jokowi pun mengapresiasinya.
“Bagus, jumlahnya besar, semua lekas tuntas semuanya agar bisa aman dari bahaya Covid,” kata Jokowi.
Dialog antara pimpinan Ponpes DDI Mattoanging juga disaksikan oleh Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin bersama dengan sejumlah santri di Ponpes DDI Mattoanging. Dialog ini dilakukan secara virtual bersama dengan sejumlah daerah lain di Indonesia.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengaku, Bantaeng menjadi salah satu tempat tujuan pemantauan Jokowi terkait pelaksanaan vaksinasi pelajar secara massal. Dia menyebut, upaya vaksinasi di Kabupaten Bantaeng memang terus digalakkan selama ini.
“Upaya vaksinasi mulai dari pelajar sampai mereka yang lanjut usia terus kita lakukan. Kita melibatkan semua elemen untuk vaksinasi ini. Mulai dari kelompok-kelompok pelajar dan organisasi kemahasiswaan lainnya,” jelas dia.
Dia menambahkan, satu-satunya kendala mengenai sosialisasi vaksinasi ini adalah dengan menyebarnya hoaks terhadap bahaya vaksinasi. Oleh karena itu, sosialisasi vaksinasi terus dilakukan pemerintah untuk menekan sebaran hoaks ini.
“Kesadaran masyarakat tentang vaksin sudah mulai tumbuh. Masyarakat tidak begitu susah untuk diajak vaksin. Tetapi sosialisasi ini perlu kita lakukan terus,” jelas dia.
Sementara Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Sulsel, Brigjen (TNI) Dwi Suryatmojo mengaku memberikan apresiasi terhadap Pemkab Bantaeng yang terus berupaya melakukan sosialisasi dan vaksinasi ke masyarakat di Bantaeng.
Sejauh ini, kata dia, masyarakat di Bantaeng sudah sadar akan pentingnya vaksinasi.
“Tetapi sosialisasi tidak boleh putus,” Pungkasnya.
Dia mengaku, BIN akan ikut membantu pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk melakukan sosialisasi vaksinasi secara simultan. Menurutnya, salah satu kendala utama mengenai sosialisasi vaksinasi ini adalah sebaran hoaks melalui media sosial.
“Kita sudah berdiskusi dengan Bupati Bantaeng, (DR Ilham Azikin, red), bahwa ruang sosialisasi ini yang kerap menjadi kendalanya adalah akibat hoaks-hoaks yang beredar,” jelas dia.
Dia mengatakan, sosialisasi dan vaksinasi akan terus dilakukan oleh BIN bersama dengan Pemkab Bantaeng. Hal ini terus dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu minggu hingga akhir tahun mendatang.
“Target tiap hari itu kita mencapai 5.000 orang. Sehingga, dalam seminggu kita bisa menyentuh 15 ribu orang. Kita akan pantau secara simultan sampai kondisinya membaik dan masyarakat mulai sadar akan pentingnya vaksin,” jelas dia.
Komentar