Pedoman Rakyat, Jakarta – Ekonom senior Faizal Basri menyampaikan, meskipun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian, namun struktur usaha UMKM di Indonesia sebetulnya tidak sehat.
Pasalnya, kata Faisal Basri, pelaku UMKM di Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro yang mencapai 98,67% atau 64,6 juta, sementara usaha kecil 798.679 atau 1,22%, menengah 65.456 atau 0,10%, dan usaha besar 5.673 atau hanya 0,01%.
“Struktur usaha UMKM di Indonesia itu tidak sehat. Jadi ada sekitar 65 juta unit usaha UMKM di Indonesia, tetapi kita jangan bangga dengan jumlah UMKM yang banyak, sebab sebagian besarnya adalah mikro. Ini adalah ekses dari ekonomi yang berkembang ke arah yang kurang sehat,” kata Faisal Basri dalam webinar Catatan Akhir Tahun Millenial Talk Institute, Senin (27/12/2021).
Baca Juga :
Menurut Faisal, kondisi ini bisa membuat penduduk Indonesia sangat rentan terhadap gejolak ekonomi, pasalnya 89% orang yang bekerja ada usaha mikro.
“Ada 143 juta rakyat Indonesia atau 53% dari total penduduk yang hidupnya masih pas-pasan, sementara di negara lain seperti Malaysia hanya 2,9%, di Thailand 6,2%. Inilah hasil dari dominasi usaha yang terdiri dari usaha mikro. Usaha ini tidak berbadan usaha, tidak bisa pinjam dari bank,” kata Faisal.
Karena, menurut Faisal perlu ada upaya yang lebih keras untuk melakukan transformasi struktur usaha di Indonesia dari yang saat ini berbentuk piramida menjadi diamond atau ketupat.
“Usaha mikro harus naik kelas, kecil dan menengah inilah yang seharusnya lapisannya besar. Sementara yang usaha besar dan mikro tetap kecil jumlahnya. Jadi, tujuan utama agar kita makin sejahtera dan berkeadilan yang lebih merata adalah membentuk lapisan usaha kecil dan menengah yang tebal,” kata Faisal.
Komentar