Pedomanrakyat.com, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Perry warjiyo optimistis kinerja ekonomi Indonesia 2023 tetap kuat.
Meski di tengah ancaman resesi global di tahun depan seiring melemahnya ekonomi dunia.
“BI proyeksikan kinerja ekonomi 2023 akan tetap baik. Seberapa jauh angkanya? Ini akan kami sampaikan insyallah dalam pertemuan tahunan (30/11) mendatang,” ucapnya.
Baca Juga :
Ia menjelaskan bahwa, pertumbuhan ekonomi pada 2023 tetap tinggi didorong oleh permintaan domestik serta kinerja ekspor yang tetap positif di tengah risiko lebih dalamnya perlambatan perekonomian global.
Sebagaimana diketahui, kinerja ekonomi Indonesia terus menguat pada triwulan III 2022 dengan tumbuh 5,72% (yoy), lebih tinggi dari prakiraan dan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,45% (yoy), ditopang oleh berlanjutnya perbaikan permintaan domestik dan tetap tingginya kinerja ekspor.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi global tahun depan akan melambat dibandingkan tahun ini. Hal ini mengingat tingginya tekanan inflasi dan agresifnya kenaikan suku bunga kebijakan moneter di negara maju, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
“Perlambatan ekonomi global dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan dan investasi, serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif,” tukasnya.
Merespons lonjakan inflasi tinggi, bank sentral di banyak negara terus memperkuat pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
“Kenaikan Fed Funds Rate yang diprakirakan hingga awal 2023 dengan siklus yang lebih panjang (higher for longer) mendorong tetap kuatnya mata uang dolar AS sehingga memberikan tekanan pelemahan nilai tukar di berbagai negara,”ujarnya.
Tekanan pelemahan nilai tukar tersebut semakin meningkat sejalan dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Aliran keluar investasi portofolio asing menambah tekanan nilai tukar di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Komentar