Pedoman Rakyat, Makassar – Pengusaha ayam petelur dan ayam potong di Sulawesi Selatan, mengeluhkan kondisi usahanya yang mengalami kerugian akibat harga pakan naik.
Hal tersebut disampaikan para pengusaha ayam potong dan ayam pertelur tersebut, saat bertemu Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, di kantornya, di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (21/9/2021).
Menurut Syaharuddin Alrif, para pengusaha tersebut sedang rugi, karena harga telurnya turun sampai Rp29 ribu per rak. Sementara harga pakan ternak melonjak, seperti harga jagung, konsentrak dan bunkel kedelai naik drastis.
Baca Juga :
“Kehadirannya di DPR Sulsel untuk memfasilitasi antara produsen pakan, kemudian Dinas perdagangan, Perindustrian, pertanian dan Dinas peternakan untuk mencarikan solusi. Bagaimana telur ini bisa meningkat harganya dan pakan ternak bisa turun lagi,” jelasnya.
Untuk itu kata dia, Komisi B sebagai mitra kerjanya, turut memfasilitasi agar ada solusi yang dipersiapkan untuk membuatkan peraturan daerah terkait dengan komuditi telur ini.
Dimana, Harga Pokok Produksi (HPP-nya) memang sudah diatur oleh pemerintah pusat. Begitu pula terkait harga bahan baku pakan, seperti kedelai, jagung dan konsentrak.
“Harga bagaimana kita membantu peternak agar upaya harga ini bisa kembali tinggi dan normal, supaya peternak kita untung,” jelas Sekretaris NasDem Sulsel ini.
Pria yang akrab disapa Syahar ini menuturkan bahwa, sekarang peternak ayam petelur tersebut, ketika memproduksi telur satu rak sama dengan rugi Rp7 ribu per rak.
“Berarti kalau di produksi 100 perhari berarti ruginya sekitar Rp700 ribu. Kalau dia bikin 100 ribu perhari berarti ruginya Rp70 juta perhari,” terang Anak Muda Sulsel ini.
Olehnya itu lanjutnya, para pengusaha ini sangat mengharapkan bantuan pemerintah dan DPRD untuk mencarikan solusi, karena selama ini penjualannya ke kalimantan.
“Tapi karena stok telur di jawa timur ini cukup banyak sehingga ini membut harga telur kita di Sulsel. Jadi, ini menjadi isu nasional bukan hanya di Sulsel tapi di Blitar juga seperti itu kondisinya,” papar Syahar.
Selain itu, Dewan Sulsel akan terus mengawal dan memfasilitasi para pengusaha Ayam Petelur dan Ayam Potong tersebut, agar mendapatkan solusi terbaik dari masalah yang dihadapi.
“Minggu depan akan dilakukan pertemuan lebih besar untuk mengatur jadwal kembali dan menetukan seperti apa kebijakannya,” kuncinya.
Komentar