Pedomanrakyat.com, Makassar – Ditjen Dukcapil Kemendagri belum mau berhenti melayani administrasi kependudukan (Adminduk) bagi penyandang disabilitas, sebelum semua penduduk rentan adminduk ini mendapatkan dokumen kependudukan baik berupa biodata, KIA atau pun KTP-el.
Kali ini Tim Ditjen Dukcapil pusat menggandeng Dinas Dukcapil Kota Makassar dan Dinas Dukcapil Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dukcapil-PPKB) Provinsi Sulawesi Selatan memberi pelayanan jemput bola pelayanan adminduk bagi penyandang disabilitas.
Pelayanan jemput bola ini diberikan sebagai bagian dari gerakan bersama pendataan, perekaman dan penerbitan dokumen kependudukan yakni biodata, KTP-el, KIA bagi penyandang disabilitas di Sulsel yang akan dilaunching hari ini Jumat (29/7/2022).
Baca Juga :
Jemput bola sendiri dilakukan di SLB Negeri Pembina 1 Tingkat Provinsi Sulsel, Jl. Daeng Tata Raya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7/2022).
Kadis Dukcapil Kota Makassar Muhammad Hatim mengatakan, jumlah penyandang disabilitas di Kota Makassar berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang sudah dipadankan dengan data Dukcapil sebanyak 1.273 anak. Jumlah ini terdiri dari SDLB sebanyak 779 murid, SMPLB 306 murid dan SMALB 188 peserta didik.
“Semua anak-anak difabel ini sudah punya NIK, biodata dan terdata jenis ke-‘tuna’-annya. Jadi kami tinggal menyisir anak-anak disabilitas ini mereka perlu dibuatkan dokumen kependudukan apa saja. Bagi yang berusia di bawah 16 tahun diberikan KIA, bagi yang usia di atas 16 tahun dan wajib KTP direkam data biomterik dan dicetakkan KTP-el. Begitu juga yang belum punya akta lahir diberikan akta kelahiran,” tutur Kadis Hatim.
Kadis Dukcapil-PPKB Sukarniaty Kondolele membenarkan, sesuai SE Dirjen Dukcapil, seluruh kepala Dinas Dukcapil kabupaten/kota wilayahnya sudah memberikan pelayanan adminduk bagi penyandang disabilitas.
“Ini juga untuk memenuhi instruksi dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk pendataan, perekaman dan penerbitan dokumen kependudukan kepada masyarakat di Sulsel, terutama penyandang disabilitas,” kata Kadis Sukarniaty.
Sementara dalam kesempatan terpisah saat berkunjung ke Dinas Dukcapil Kota Makassar Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama berharap kepada orangtua yang memiliki anak disabilitas dan belum memiliki data kependudukan agar segera melapor ke Disdukcapil terdekat.
“Bagi penyandang disabilitas yang tidak mampu untuk ke kantor camat atau ke kantor Capil, dapat melapor. Nanti kami datang langsung ke rumahnya,” tuturnya.
Menurutnya, Dukcapil Kota Makassar mempermudah pelayanan perekaman dengan menerapkan sistem jemput bola.
Kegiatan jemput bola rutin dilakukan untuk memudahkan layanan pengurusan adminduk.
David Yama berharap dengan adanya layanan ini, setiap warga yang membutuhkan administrasi kependudukan bisa dipermudah.
“Dengan layanan ini mereka semua tidak terkendala lagi dalam kelengkapan administrasi kependudukannya. Jadi segala urusan bisa mudah,” jelasnya.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengakui masih terdapat ruang-ruang tertutup yang belum terjangkau pelayanan Adminduk, yakni bagi penyandang disabilitas dan bagi komunitas masyarakat adat terpencil.
“Maka untuk menyelesaikannya kita harus turun bersama. Dukcapil, pemda, unsur OPD terkait, komunitas disabilitas, SLB semua turun bersama,” kata Dirjen Zudan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dalam berbagai kesempatan pun menegaskan negara telah menjamin perlakuan dan hak yang sama terhadap penyandang disabilitas.
Tito Karnavian berharap semua level pemerintahan memberikan kemudahan akses, mobilitas, dan perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya.
“Kita berharap semua daerah tingkat provinsi, kabupaten/kota, sampai ke desa-desa memiliki awareness, kesadaran penting untuk memberikan hak yang sama kepada saudara-saudara kita yang disable,” ujar Mendagri Tito Karnavian.
Komentar