Pedoman Rakyat, Jakarta – Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, mencium ada indikasi sumber daya manusia (SDM) di lembaga antirasuah saat ini sedang dihabisi.
Komisioner di era Abraham Samad itu mencium gelagat tersebut menyusul ada kabar 75 pegawai KPK tak lolos tes wawasan kebangsaan dan terancam diberhentikan kerja oleh pimpinan KPK.
“Yang mengerikan, kini, batas api kepantasan telah dilanggar. Jika info di media benar, ada indikasi SDM KPK mulai dihabisi,” terang BW, begitu akronimnya, yang dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga :
Pegawai KPK, lanjut dia, selama ini telah bekerja sepenuh hati karena telah bertaruh nyawa demi memberantas korupsi. Akan tetapi, situasi kini sangat berbeda.
“Justru malah mau disingkirkan semena-mena hanya dengan berbekal hasil tes ala Litsus orde baru,” BW menambahkan.
BW lantas menduga situasi yang berkembang saat ini merupakan bagian dari strategi menghancurkan KPK. Sebab, lanjut dia, pada saat yang bersamaan pegawai KPK tengah menuntaskan kasus dugaan korupsi terkait bansos Covid-19, izin ekspor benih lobster, hingga kasus Tanjungbalai yang seluruhnya melibatkan orang-orang berkuasa.
“Apakah ini salah satu misi dan sasaran ‘penghancuran’ KPK?” ucap dia.
Ia pun menilai indikasi penghancuran KPK dilakukan secara terstruktur dan sistematis, mulai dari revisi UU KPK hingga pimpinan KPK terpilih yang disebutnya sarat kontroversi.
Asal diketahui, saat ini di KPK memang menggelar tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN). Hanya, beredar kabar terdapat 75 pegawai KPK tidak lolos tes dan terancam diberhentikan.
Bahkan Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa juga sudah merespon kabar yang beredar tersebut. Ia mengatakan hasil TWK masih tersegel dan disimpan di gedung Merah Putih KPK.
“Dan akan diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK,” kata Cahya melalui pesan tertulis, Selasa (4/5/2021).
Komentar