Pedoman Rakyat, Makassar – Aparat Polsek Panakkukang masih memeriksa 16 remaja terkait prostitusi online. Diantaranya adalah empat wanita yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) online. NR, salah satu PSK online yang diperiksa, mengaku terpaksa menjual diri karena alasan ekonomi. “Daripada saya mencuri pak,” katanya.
Faktor rendahnya pendidikan juga membuat NR memilih profesi haram ini. Dengan hanya bermodal ijazah SMP, NR kesulitan mencari pekerjaan. “Sudah empat malam di hotel,” lanjutnya.
Profesi NR pun diakuinya diketahui sang calon suami. Yang tak lama lagi sudah merencanakan naik pelaminan. “Baru mau menikah pak. Sudah ada calon suami. Dia tahu saya (jadi PSK online),” demikian NR.
Baca Juga :
Sedangkan, Panit I Reskrim Polsek Panakkukang, Ipda Abd Rahman mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, para wanita penghibur ini menaruh tarif bervariatif. “Tarifnya relatif kadang Rp250 ribu sampai Rp500 ribu. Ada di bawah umur dan kita akan koordinasikan dengan P2TP2A,” ungkap Rahman.
Kata Rahman, pihaknya pun sementara mendalami peran jaringan prostitusi online masing-masing belasan remaja yang diamankan itu.
“Sementara kita dalami semua terkait itu. Laki-lakinya itu istilahnya itu datang karena berteman. Kalau inisial wanitanya ada DL (16), FS (18), IF (18), NR (18). Yang bawa sajam laki-laki inisial DD,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Unit Reserse Mobile (Resmob) Kepolisian Sektor (Polsek) Panakkukang bersama tim gabungan Polda Sulsel mengamankan belasan remaja yang diduga merupakan jaringan prostitusi online. Belasan remaja itu diamankan di salah satu hotel yang terletak di Jalan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (8/3/2021) malam.
Kapolsek Panakkukang, Kompol Jamal Fatur Rakhman mengatakan, total 16 remaja diamankan. Yakni 12 orang laki-laki, dan 4 orang perempuan. Selain mengamankan belasan remaja itu, polisi juga mendapati puluhan anak panah busur beserta ketapelnya dan obat-obatan terlarang.
Komentar