Karni Ilyas Blak-blakan Kenapa ILC Dihentikan, Ternyata Intervensi dari Segala Penjuru

ITA
ITA

Senin, 27 September 2021 16:08

YouTube Karni Ilyas Club
YouTube Karni Ilyas Club

Pedoman Rakyat, Jakarta – Jurnalis senior Karni Ilyas akhirnya ungkap alasan di balik diberhentikannya tayangan Indonesia Lawyer Club (ILC) di televisi sejak beberapa waktu lalu.

Dalam video terbaru di kanal Youtube Karni Ilyas Club, pada Sabtu 25 September 2021 bersama beberapa tokoh, Karni Ilyas secara blak-blakan menyebut banyaknya intervensi dari berbagai penjuru kepada ILC.

Semula pertanyaan soal alasan berhentinya ILC ditanyakan oleh tokoh nasional Rizal Ramli yang turut hadir dalam acara tersebut.

Kemudian pertanyaan yang sama juga dilontarkan oleh narasumber yang hadir, mulai dari Menko Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly hingga budayawan Sudjiwo Tedjo.

“Pertanyaan saya, ILC ditutup itu karena tekanan kekuasaan atau karena memang Bang Karni canggih?” tanya Rizal pada Karni Ilyas.

Tak sampai di situ, pertanyaan yang sama dilontarkan Menko Polhukam Mahfud MD yang turut hadir dalam video bertajuk ‘Reuni Alumni ILC – Satu Tahun Karni Ilyas Club.

“Tapi juga itu pertanyaan saya, apa betul ada tekanan dari penguasa? Dulu sebelum zaman kekuasaan Pak Jokowi, Bang Karni juga sering mengundang saya, tiba-tiba sudah sampai di sana batal,” sambung Mahfud.

Lantas Karni menyebut pertanyaan tersebut sebenarnya pertanyaan yang sama yang banyak ditanyakan masyarakat di media sosial.

Kenapa ILC ditutup. Bang Karni mengatakan rating ILC yang tinggi membuat banyak tekanan dan intervensi dari berbagai penjuru.

“Tapi gara-gara itu terlalu menonjol sehingga yang mengintervensi acara itu segala penjuru,” ujar Karni.

Sementara, Budayawan Sudjiwo Tedjo menegaskan dalam pemerintahan terdapat banyak penjuru, termasuk Mahfud MD dan Yasonna Laoly yang juga terlihat hadir dalam video tersebut. Sudjiwo bertanya penjuru manakah yang dimaksud Karni.

Menhumkam Yasonna Laoly dan Mahfud MD menyangkal, dan mengatakan tidak pernah mengintervensi Karni.

Yasonna bahkan menyebut dirinya menaruh respect pada Karni, meski masih pilih-pilih tema saat memutuskan hadir atau tidak di ILC.

“Kadang-kadang karena isunya provokatif, kadang-kadang saya menolak. Tapi kalau untuk klarifikasi dan lain-lain saya sering menggunakan dan memanfaatkan,” tambah Yasonna.

Sementara mendengar pernyataan tersebut, akademisi Unhan, Prof. Salim Haji Said berpendapat bahwa penguasa tunggal di negeri ini bukan hanya Presiden Jokowi. Salim menyebutnya dengan istilah sistem oligarki.

“Di negeri ini yang berkuasa tidak satu orang, karena itu istilah yang paling tepat di negeri ini adalah oligarki. Saya tidak yakin penguasa tunggal di negeri ini Pak Jokowi,” demikian Salim Haji Said.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro25 Januari 2025 09:49
Komisi E DPRD Sulsel Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Jeneponto
Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi E DPRD Sulawesi Selatan melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan program makan bergizi gratis di Sekolah M...
Metro24 Januari 2025 22:30
Soft Launching Sulsel Expo Tahun 2025, Prof Fadjry Djufry Harap Tarik Lebih Banyak Investor
Pedomanrakyat.com, Makassar – Sulsel Expo Tahun 2025 akan digelar 20 – 24 Agustus mendatang. Soft launching event besar tersebut telah dil...
Politik24 Januari 2025 20:12
Terbukti Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Ketua dan Dua Anggota KPU Palopo
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap atau memecat tiga komisioner...
Daerah24 Januari 2025 19:40
Pemkab Pinrang Gelar Forum Konsultasi Publik RKPD Tahun 2026
Pedomanrakyat.com, Pinrang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang menggelar Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Dae...