Pedomanrakyat.com, Jakarta – Masyarakat kembali dihebohkan dengan temuan dua kasus baru gagal ginjal akut pada anak atau Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jakarta.
Hal ini pertama kali diungkap oleh Epidemiolog Pandu Riono dalam akun Twitternya @drpriono1 pada Minggu (5/2).
Informasi itu langsung didalami Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia membenarkan temuan tersebut.
Baca Juga :
“Memang benar, kasus meninggal satu orang dan kami masih dalam proses pengumpulan informasi,” kata Lies, sapaan akrabnya pada Minggu (5/2).
Keesokan harinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan pernyataan resmi. Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril, temuan ini mengagetkan. Karena sejak awal Desember tidak ada penambahan kasus baru GGAPA.
Syahril menjelaskan, dua kasus ini terdiri dari satu kasus terkonfirmasi dan satu kasus suspek.
Satu kasus konfirmasi GGAPA dengan pasien anak usia 1 tahun. Balita itu tiba-tiba mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023 dan diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.
“Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil atau anuria. Kemudian, dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mendapatkan pemeriksaan dan pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa,” jelas Syahril.
Karena ada gejala GGAPA, pasien direncanakan untuk dirujuk ke RSCM. Namun, keluarga menolak dan meminta pulang paksa.
Lalu, pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD dan pasien sudah mulai buang air kecil.
“Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole. Namun, tiga jam setelah di RSCM, pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia,” ujar Syahril.
BPOM mengklaim telah melakukan investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku baik dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi, serta telah diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN).
Lalu, BPOM juga telah mengaku telah melakukan pemeriksaan ke sarana produksi terkait Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Bareskrim Polri juga telah mengirimkan sampel atau hasil investigasi ke BPOM terkait obat yang dikonsumsi dua anak terindikasi mengidap gagal ginjal akut.
Komentar