Pedomanrakyat.com, Pandegang – Keji betul ulah pria di Pandeglang, Banten, bernama Riko (21).
Ia tega membunuh mantan pacarnya sendiri pakai kloset jongkok hingga pecah.
Kejadian ini bermula ketika polisi mendapatkan laporan mengenai penemuan mayat di semak-semak di Kampung Cidangiang, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (8/2).
Baca Juga :
Polisi langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

“(Mendapat laporan) sekitar pukul 23.00 WIB,” kata Kapolsek Pandeglang AKP Osman Sigalingging, Kamis (9/2/2023) dini hari.
Polisi kemudian menangkap pelaku pembunuhan di Pandeglang.
Korban bernama Elisa itu ternyata dibunuh mantan pacarnya, Riko.
“Kejadian pembunuhan tadi malam yang terjadi di (sekitar) Stadion Pandeglang, alhamdulillah kami saat ini berhasil mengamankan pelaku,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada wartawan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2).
Shilton mengungkapkan, pelaku dengan korban bertemu secara tidak sengaja. Keduanya sempat terlibat cekcok. Pelaku yang emosi, kemudian mencekik korban dan memukul dengan menggunakan kloset yang ada di lokasi kejadian.
Riko mengaku refleks mengambil kloset dan membenturkannya ke mantan pacarnya hingga tewas. Riko menyebut kloset itu sudah ada di sekitar lokasi kejadian.
“(Kloset) sudah ada di sana, refleks. (Kloset) ada di situ, nggak bawa, nggak apa,” kata Riko saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2/2023).
Riko lantas mengungkap motif membunuh Elisa. Dia mengaku membunuh korban karena sakit hati.
“Sakit hati karena saya dibohongi, dikhianati,” ujar Riko.
Keluarga menduga pembunuhan Elisa direncanakan.
Keluarga menilai ada kejanggalan di balik pembunuhan tersebut.
“Karena kami juga melihat ada indikasi motif ini ada perencanaan sepertinya, karena tidak mungkin sekonyong-konyong begitu sampai korban diajak ke tempat yang begitu, jelas kita tau tempatnya sepi jam-jam segitu,” kata paman korban, Razid, kepada wartawan, Jum’at (10/2).
Razid meminta kasus diusut secara terbuka. Keluarga berharap motif sebenarnya pembunuhan itu bisa diungkap polisi.
Razid mengatakan Elisa merupakan sosok yang rajin bekerja dan menjadi harapan keluarga. Selain berkuliah di salah satu kampus di Kota Serang, Razid menuturkan keponakannya ini bekerja sebagai perias pengantin.
“Anak ini juga bagian dari tulang punggung keluarga juga,” imbuh Razid.
“Sambil bekerja di tata rias pengantin juga. Dia di keluarga juga anak yang baik dan santun anak ini,” ungkapnya.
Jenazah anak bungsu dari enam bersaudara itu telah dimakamkan di kampung halaman ibunya kemarin malam.
“Sudah dikebumikan di kampung ibunya di Cigeulis tadi malam,” ujar Razid.

Komentar