Pedoman Rakyat, Makassar – Pasangan Appi-Rahman pada Pilwalkot Makassar kembali mendapat dukungan. Kini, keluarga besar Kalla bersatu memenangkan pasangan bernama lengkap Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando.
Dukungan tersebut ditandai dengan pengukuhan dinamai Relawan Kalla di Ballroom Wisma Kalla, Jumat (11/9/2020).
Solihin Jusuf Kalla mengukuhkan Relawan Kalla yang akan bergerak memenangkan pasangan calon (paslon) bertagline Makassar Bangkit tersebut.
Baca Juga :
Dalam orasinya, Solihin menegaskan pentingnya dukungan dari Kalla Group untuk memenangkan Appi-Rahman. “Pilwalkot di tengah pandemi Covid-19 ini membuat kita terbatas dalam bergerak. Makanya disinilah pentingnya relawan. Termasuk Relawan Kalla,” katanya.
Pengukuhan Relawan Kalla ini menegaskan arah dukungan keluarga besar Wapres RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla di Pilwalkot Makassar. Meski, sosok JK sering diperebutkan oleh banyak paslon. Maklum, JK adalah sosok yang sangat dituakan di Sulawesi Selatan.
Keterlibatan langsung keluarga JK di pemenangan Appi-Rahman juga terlihat jelas saat saat pendaftaran di KPU Makassar. Solihin yang tak lain adalah putra Jusuf Kalla didapuk sebagai Ketua Tim Rombongan Pendaftaran.
“Saya tahu betul kualitas Appi-Rahman. Pilihan kami di Kalla Group, satu-satunya adalah ke Appi-Rahman. Kalau mau Makassar bangkit, pilih pasangan Appi-Rahman,” tegas Solihin.
Kenapa Appi-Rahman, lanjut Solihin, dikarenakan pasangan ini yang tahu betul dan sangat perhatian terhadap penanganan Covid-19. “Kalau mau ekonomi Makassar bangkit, kita atasi dulu pandemi Covid-19 ini,” terang Solihin.
Solihin banyak bercerita soal siapa Appi-Rahman. Terutama sosok keduanya. “Pak Appi ahlaknya bagus. Beliau amanah. Sempat memegang perusahaan kami dan majunya pesat. Itulah Appi yang saya kenal,” tuturnya.
“Pak Rahman Bando saya kenal sebagai keluarga birokrat. Punya pengalaman di pemerintahan. Demi Makassar Pak Rahman Bando rela pensiun dini. Pasangan ini sangat pas. Pengusaha dan birokrat,” lanjut Presiden Direktur Kalla Group ini.
“Jangan menilai negatif bisnis dan birokrasi. Karena Makassar ini butuh bisnis. Butuh pemimpin yang paham menyatukan pemerintah dan bisnis,” demikian Solihin. (*)
Komentar