Kementan Kembali Jelaskan Fungsi AUTP di Pangandaran

Nhico
Nhico

Senin, 28 Juni 2021 15:45

Kementan Kembali Jelaskan Fungsi AUTP di Pangandaran

Pedoman Rakyat, Jakarta – Sejumlah petani di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merasakan manfaat Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) atau asuransi pertanian. Pertanggungan itu diberikan oleh karena mereka mengalami gagal panen akibat perubahan iklim yang terjadi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, AUTP atau asuransi pertanian merupakan proteksi kepada petani agar tak mengalami kerugian ketika mengalami gagal panen, baik yang disebabkan oleh perubahan iklim maupun serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).

“Dengan mengikuti program AUTP petani terhindar dari kerugian karena mereka mendapat pertanggungan dari program tersebut. AUTP ini program proteksi kepada petani,” kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil menerangkan, program AUTP direalisasikan selain sebagai upaya proteksi terhadap petani, juga untuk menjaga produktivitas mereka. Pertanggungan AUTP ketika petani gagal panen melindungi mereka agar tetap dapat berproduksi.

“Program AUTP ini memberikan pertanggungan sebesar Rp6 juta per hektar per musim kepada petani yang mengalami gagal panen. Dengan begitu, mereka tetap memiliki modal untuk memulai kembali budidaya pertanian mereka,” papar Ali.

Di sisi lain, AUTP juga diprogramkan untuk menjaga kesejahteraan petani. Dengan AUTP, petani yang mengalami gagal panen tak akan mengalami kerugian sehingga mereka masih bisa berproduksi untuk terus meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Program AUTP ini memiliki banyak manfaat bagi petani. Kami mendorong agar petani dapat mengikuti program ini agar mendapat pertanggungan dan terhindar dari kerugian,” ujar Ali.

Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementerian Pertanian, Indah Megahwati menjelaskan, untuk mengikuti program AUTP caranya cukup mudah. Petani harus bergabung dengan kelompok tani dan mengikuti program AUTP 30 hari sebelum masa tanam dimulai.

“Pendaftaran bisa dengan mengisi formulir yang telah disediakan didampingi oleh Penyuluh Pertanian setempat dan petugas Dinas Pertanian. Premi Asuransi Usaha Tani Padi ini ditetapkan sebesar 3 persen dari standar biaya input usaha tani padi yaitu Rp6 juta per hektar per musim tanam.

Untuk nilai premi yang harus dibayar yaitu sebesar Rp180 ribu per hektare per musim tanam. Dari jumlah Rp180 ribu tersebut sebesar 80 persen atau senilai Rp144 ribu disubsidi oleh pemerintah melalui APBN.

“Petani cukup membayar premi Rp36 ribu per hektar per musim,” tutur Indah.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro16 Januari 2025 17:35
Sekretariat DPRD Sulsel Bersama Dinkes Gelar Kegiatan Donor Darah
Pedomanrakyat.com, Makassar – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi men...
Ekonomi16 Januari 2025 17:01
PT Vale Indonesia Gelar Peringatan Bulan K3 Nasional 2025
Pedomanrakyat.com, Sorowako – Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional menjadi momentum penting bagi perusahaan untuk memperkuat komitmen...
Metro16 Januari 2025 16:38
Andi Indriaty Syaiful Resmi Dilantik sebagai Pj Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Pembina Posyandu Sulsel
Pedomanrakyat.com, Makassar – Dr Andi Indriaty Syaiful resmi dilantik sebagai Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel sekaligus dikukuhkan sebag...
Metro16 Januari 2025 16:02
Fraksi Demokrat Apresiasi Kinerja Disnakertrans Sulsel
Pedomanrakyat.com, Makassar – Fraksi Demokrat DPRD Sulawesi Selatan mengapresiasi kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Su...