Pedomanrakyat.com, Luwu Utara – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani kembali mencanangkan 60 Desa/Kelurahan di Luwu Utara sebagai Kampung Keluarga Berkualitas (KB), sehingga dari total 173 Desa/Kelurahan yang ada, kini seluruhnya telah berstatus Kampung KB.
“Melalui pembentukan kampung keluarga berkualitas ini kita berharap bahwa semua rumah tangga yang ada di negeri ini menjadi berkualitas, terutama sumber daya manusianya,” sebut Indah pada Pembukaan Jambore PKK dan Dasawisma tingkat Kabupaten Luwu Utara yang dirangkaikan dengan launching Kampung KB, Rumah Dataku dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Lebih lanjut, Indah mengatakan pengendalian laju penduduk adalah hal yang sangat penting, namun Ia menekankan untuk mewujudkan bangsa yang kuat bukan hanya ditentukan oleh kuantitas tetapi sejauhmana generasi bangsa tersebut berkualitas, sehat dan berdaya saing.
Baca Juga :
“Pemerintah mendorong agar setiap keluarga betul-betul memperhatikan pola pengasuhan alternatif, seperti pola makan. Bagaimana memenuhi kebutuhan keluarga dengan tidak mengeluarkan biaya tambahan yang tidak mampu dipenuhi oleh keluarga. Maka kemudian, PKK menjadi sangat penting peranannya. Salah satunya dengan pemanfaatan lahan pekarangan,” ungkap Ibu dua anak ini.
Pada kegiatan yang dipusatkan di Desa Bungapati, Kecamatan Tanalili ini, Ia juga menyampaikan bahwa inovasi Getar Dilan atau gerakan serentak tanam sayur di lahan pekarangan yang dilakukan serentak di 10.000 rumah di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2022 berhasil lolos dalam TOP 45 inovasi terbaik Indonesia.
“Saya menyebut ini sebagai kode bahwa jangan berhenti karena sudah mendapat penghargaan. Kita berharap dari 10.000 rumah ini kemudian bertambah ke rumah-rumah yang lainnya. Disinilah peran PKK dan pendamping keluarga,” terang Indah
Indah juga meminta atensi dan dukungan seluruh pemerintah desa dan kecamatan untuk memperhatikan tingkat kemiskinan dan stunting di wilayahnya masing-masing serta peran aktif dalam pelaksanaan program-program terkait.
“PR kita cukup besar. Tahun 2024, pemerintah menargetkan nol persen untuk tingkat kemiskinan dan 14 persen untuk stunting. Melalui kegiatan jambore PKK dan dasawisma ini, saya minta kepada teman-teman kepala desa yang saya cintai, mohon dukungannya. Kepala Desa, Camat, dan PD itu tulang punggung kami. Saya tidak bisa berdiri tegak tanpa kita semua. Kami di Kabupaten tidak bisa apa-apa, sebagus apapun programnya kalau pemerintah desa tidak memberikan dukungannya,” pinta Bupati Perempuan pertama di Sulsel ini.
Pada kesempatan itu, IDP juga mengajak pemerintah desa untuk merevitalisasi dasa wisma yang ada di desa.
“Buat satu dasa wisma persepuluh rumah. Saya yakin, Itu akan sangat membantu pemerintah desa. Kalau dasa wismanya aktif, masalah yang ada di desa akan mudah kita koordinasikan, kita carikan jalan keluarnya, termasuk masalah stunting. Kalau ada masalah stunting di satu dasawisma, ajak saja anggota dasawisma untuk diintervensi. Lakukan pendekatan yang mendekatkan kita dengan masalah. Karena semakin dekat dengan masalah, semakin dekat pula kita dengan solusi,” jelas Indah
“Saya berharap ini tidak hanya sampai pada kegiatan launching saja, tetapi kita betul-betul memastikan bahwa program ini terus berjalan,” harap Indah.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH, MM dalam sambutannya mengatakan terbitnya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksnaan Kampung Keluarga Berkualitas diharapakan setiap Desa dan Kelurahan agar dibentuk Kampung KB
“Ada 13 kementerian lembaga yang bertugas menyukseskan program Kampung KB, dan diharapkan dapat bersinergi dalam membangun kualitas hidup masyarakat, khusunya bagaimana stunting bisa dicegah” sebut Shodiqin.
Shodiqin memberikan apresiasi atas dukungan Bupati Luwu Utara dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Ibu Bupati yang terus mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupatem Luwu Utara, dan Alhamdulillah seluruh Desa Kelurahan telah 100 persen terbentuk” turur Shodiqin.
Lebih lanjut, Shodiqin mengatakan kondisi saat ini angka stunting di Sulawesi Selatan masih cukup tinggi yaitu 27,2 persen berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 masih diatas nasional 21,6 persen
“Khusus Kabupaten Luwu Utara masih tinggi yaitu 29,8 persen diatas nasional dan Sulawesi Selatan, untuk itu melalui jambore ini, kami berharap PKK dan Dasa Wisma yang ada disetiap desa dan kelurahan dapat berperan dalam mendorong penurunan stunting di Luwu Utara guna mewujudkan generasi emas 2045” sebut Shodiqin.
Turut hadir Sekretaris Daerah, Ketua DPRD, Dandim 1403 Palopo, Kapolres, Camat, Kepala Desa/Lurah se-Luwu Utara. Dalam kesempatan ini, diserahkan pula BKB Kit Stunting kepada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) secara simbolis oleh Bupati Luwu Utara, pameran menu Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan Pelayanan KB.
Ajang jambore ini dihadiri sebanyak 930 peserta terdiri dari Kader PKK dan Dasa Wisma, Anggota Forum Generasi Berencana dan PIK-Remaja diawali dengan Devile Peserta.
Komentar