Pedomanrakyat.com, Makassar – Ketua Komisi B DPRD Sulawesi Selatan, Andi Azizah Irma Wahyudiyati Irwan, menyoroti kinerja Perum Bulog dalam penyerapan hasil panen gabah petani di wilayah Sulsel.
Bagaimana tidak, Bulog sebelumnya sudah berjanji akan membeli hasil panen petani seharga Rp6.500 per kilogram. Namun, kenyataan di lapangan banyak hasil panen petani yang justru tidak diangkut.
Tentu hal tersebut kata Irma, dapat merugikan petani yang telah menahan diri untuk tidak menjual hasilnya ke pihak lain karena percaya pada komitmen perum Bulog.
Baca Juga :
“Mereka juga tak bisa sembarangan menjual karena ada Satgas yang mengawasi. Ini perlu perhatian serius, dan kami berencana memanggil Kepala Bulog (Kabulog) untuk audiensi,” tegas Irma, usai memimpin rapat kerja Komisi B, pada Selasa (22/4/2025).
Legislator NasDem ini mengungkapkan persoalan pascapanen, khususnya terkait pengeringan gabah. Menurutnya, petani diminta mengeringkan gabah sebelum dijual, sementara sebagian besar petani tidak memiliki fasilitas atau lahan untuk proses tersebut.
“Padahal sebelumnya sempat disampaikan bahwa Bulog akan menerima meski gabah masih bercampur daun. Tapi sekarang karena alasan gudang penuh, petani disuruh sortir dan keringkan sendiri,” jelasnya.
“Ini menyulitkan karena mereka tidak punya lahan pengeringan. Kami minta Dinas TPHBUN segera berkoordinasi ulang soal ini,” lanjut Cimbol, sapaan akrab Azizah Irma.
Olehnya itu lanjut dia, Komisi B DPRD Sulsel berencana mengundang Perum Bulog untuk audiensi khusus dalam waktu dekat, karena banyak hal yang ingin ditanyakan ke Bulog, karena mereka tidak bermitra langsung.
“Jadi, memang perlu dipanggil khusus untuk audiensi dan memberikan klarifikasi. Kemungkinan besar akan diagendakan dalam rapat LKPJ mendatang,” pungkasnya.
Komentar