Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, merespon terkait kebocoran pipa limbah minyak milik tambang nikel PT Vale Indonesia di Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur.
Dimana, akibat kebocoran pipa limbah minyak milik PT Vale Indonesia tersebut, sejumlah area persawahan warga terendam minyak yang mengakibatkan gagal panen.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Kadir Halid, menegaskan siap memfasilitasi warga yang terdampak kebocoran pipa limbah PT Vale , jika ada yang menyampaikan keluhannya ke DPRD Sulsel.
Baca Juga :
“Gubernur sudah berkomentar, minta perusahana bertanggungjawab. Kami di Komisi D juga siap memperjuangkan aspirasi warga,” tegas Kadir Halid, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/8/2025).
Legislator fraksi Golkar Sulsel ini juga menuturkan bahawa, seharusnya warga yang menjadi korban ini mengajukan permintaan perlindungan kepada DPRD, agar pihaknya bisa panggil pihak PT Vale untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Tapikan sampai sekarang belum ada yang keberatan. Jadi kalau ada warga keberatan DPRD Sulsel pasti akan panggil (PT Vale). Jadi kita siap menampung aspirasi, minimal ada petunjuk dari pimpinan bahwa silahkan di RDP kan maka kita akan RDP kan,” bebernya.
Ia juga menuturkan bahwa, pipa limbah minyak milik PT Vale ini mengalami kebocoran sehingga petani sawah menjadi korban. Menurutnya, kalau perusahaan besar seperti ini masalah limbah harus betul-betul steril.
“Tapi kemerin ada kebocoran itu kita tidak ngerti kenapa ada kebocoran?, berarti dari segi lingkungan hidupnya harus ada penelitian soal ini, harus diteliti kenapa bocor, padahal hal seperti ini harus sterillah,” tutur Kadir Halid.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (Andalan) menyoroti insiden kebocoran pipa milik PT Vale Indonesia Tbk yang terjadi di Luwu Timur.
Menurutnya, pihak perusahaan harus bertanggungjawab dan segera menanggulangi dampak yang ditimbulkan agar tidak meluas dan merugikan puluhan hektar sawah dan lingkungan masyarakat.
“Saya juga sudah memerintahkan Dinas ESDM Sulsel untuk turun langsung di lapangan, memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dan direcovery,” ujar Andi Sudirman.
Andalan juga menekankan, perusahaan tambang sebesar PT Vale harus memiliki standar pengamanan yang tinggi dalam mengelola fasilitasnya termasuk emergency recovery.

 
 
 
 
 
 
Komentar