Pedomam Rakyat, Jakarta – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diprediksi melepas jabatan ketua umum pada kongres Demokrat yang berlangsung awal tahun ini. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang menjadi penerusnya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan peluang AHY menjadi ketua umum sangat besar. Bahkan dalam kongres nanti, dia berpotensi muncul sebagai calon tunggal calon ketua umum (Caketum).
“Dalam kongres semua partai, calon tunggal tidaklah tabu,” kata Max Sopacua, kemarin.
Baca Juga :
Dia mengaku belum melihat kader sekaliber AHY yang muncul saat ini sehingga peluang aklamasi dalam kongres sangat besar. Max menampik munculnya AHY bukan karena yang bersangkutan adalah “putra mahkota” SBY.
Namun lebih pada faktor kemampuan dan kepemimpinan yang bersangkutan. “Tidak ada hambatan bagi AHY untuk menjabat ketua umum Demokrat,” ujarnya.
Max Sopacua mengklaim putra sulung SBY itu sudah layak memimpin Partai Demokrat. Sejumlah pengalaman politik sudah cukup menjadi bekal untuk memimpin partai berlambang bintang mercy itu. Sebelum diangkat menjadi waketum, AHY sebelumnya ditunjuk sebagai komandan satuan tugas bersama (Kogasma) dalam pemenangan pemilu 2019 lalu.
Max berharap SBY bisa legowo melepas jabatan ketua umum untuk regenerasi partai. “Sebagai kader kami lihat ini saat yang tepat melakukan regenerasi,” papar mantan anggota DPR itu dilansir Jawa Pos.
Di sisi lain, sejauh ini kongres Demokrat belum diputuskan. Menurut Max, ketua umum memiliki kewenangan untuk menentukan waktu kongres. Dia memprediksi kongres akan berlangsung pada Maret atau April tahun ini.
Kongres akan dipercepat sebelum pelaksanaan pilkada agar punya waktu untuk konsolidasi. “Saya kira prosesnya tidak rumit. Tinggal ketum mengumumkan saja waktunya,” tandas mantan wartawan TVRI itu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan SBY sudah cukup lama mempersiapkan putra sulungnya untuk meneruskan kiprah politiknya. “Saya kira isyarat itu sudah diperlihatkan cukup terang-benderang,” kata Dedi.
Tanda-tanda AHY disiapkan sebagai pucuk pimpinan Demokrat sudah tampak saat yang bersangkutan diusung menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta di Pilgub 2017 lalu. Meski akhirnya kalah, namun SBY terus menempatkan AHY dalam posisi strategis.
Pada pemilu 2019, tambah Dedi, dia didapuk menjadi komandan satuan tugas bersama (Kogasma) untuk misi memimpin pemenangan Demokrat di pemilu 2019. Tak lama berselang AHY naik lagi sebagai wakil ketua umum. “Step by step kan sudah jelas,” paparnya. (*)
Komentar