Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman, memberikan tanggapan mengenai tindakan beberapa oknum juru parkir yang sering menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Politisi PKS ini menuturkan bahwa, masalah ini merupakan isu lama yang belum mendapatkan perhatian serius dari pihak terkait.
“Coba kita hitung jumlah motor di kota ini, sekitar 1,5 juta unit dikalikan Rp2.000. Ditambah jumlah mobil sekitar 500 ribu unit yang beroperasi di Makassar dikalikan biaya parkir Rp5.000,” kata Yeni, Senin (24/6/2024).
Baca Juga :
Menurutnya, ntuk sekali parkir saja, pendapatannya hampir mencapai miliaran rupiah. Ini baru sekali parkir. “sementara kita tahu setiap orang dalam sehari minimal parkir tiga kali,” jelasnya.
Yeni menekankan bahwa perhitungan tersebut baru mencakup potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Parkir.
“Belum lagi kita hitung pajak parkir dari mal, hotel, dan lainnya. Kita juga perlu memastikan tarif yang dikenakan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambahnya.
Yeni menyoroti perlunya telaah mendalam dari pemerintah kota terkait pengaturan parkir berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Ia menekankan pentingnya pemisahan yang jelas antara kewenangan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Perumda Parkir dalam mengelola perparkiran.
Untuk menciptakan sistem parkir yang lebih rapi, Yeni mengusulkan konsep member parkir. Menurutnya, dengan adanya member parkir, masyarakat bisa merasa lebih aman dan nyaman.
“Dengan adanya member parkir, sebenarnya lebih hemat bagi masyarakat. Terlebih lagi, masyarakat menjadi nyaman parkir di mana saja tanpa terbebani biaya parkir yang kadang tidak rasional. Contohnya, kalau kita ke gedung pengantin, kadang harus merogoh kocek yang lumayan besar dan harus rela membayar tanpa karcis parkir,” pungkasnya.
Komentar