Pedoman Rakyat, Jakarta – 6 anggota Laskar FPI yang tewas karena ditembak oleh polisi masih mendapat reaksi beragam banyak pihak.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali misalkan, dalam pernyataannya, insiden penembakan di Tol Cikampek antara pihak kepolisian dan laskar Front Pembela Islam (FPI) itu adalah hal yang sangat luar biasa.
“Peristiwa meninggalnya enam orang pengawal Habieb Rizieq semalam, shock dan luar biasa mengejutkan. Nyawa satu orang itu mahal sekali, ini enam orang. Ini kejadian luar biasa,” kata Mardani di akun Twitternya, pada Kamis (10/12/2020).
Baca Juga :
Ia pun mempertanyakan posisi Indonesia sebagai negara hukum. Harusnya lebih menjunjung tinggi HAM dan demokrasi.
“Satu nyawa saja berharga bagi keluarga dan sekitarnya, apalagi 6? Indonesia sebagai negara hukum, yang menjunjung tinggi HAM dan demokrasi, harus bertindak sesuai dengan marwahnya. Hingga detik ini, masyarakat masih menunggu, kemana hilangnya keadilan?,” tambah Mardani.
Pernyataan Mardani tersebut mendapat tangapan oleh Ferdinand Hutahaean. Ferdinand menanda Mardani langsung di akun Twitternya.
“Bung @mardaniAliSera semangat sekali mengatakan 1 nyawa itu mahal, apalagi ini 6,” tulis Ferdinand, pada Kamis (10/12/2020).
“Saya tak mendengar Mardani bersuara ketika di Sigi 4 orang dibunuh secara sadis. Standard ganda kemanusiaan? Soal nyawa mahal itu hanya untuk kelompok sendiri tidak untuk yang lain?,” sambung Ferdinand.
Asal ditahu, sebelum peristiwa 6 anggota Laskar FPI ditembak, masyarakat Indonesia mengutuk kejadian pembataian sadis di Sigi, Sulawesi Tengah.
Di mana, satu keluarga yang menghuni daerah Sigi, tersebut ditemukan tewas terbunuh yang diduga berasal dari kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. (adi)
Komentar