Akan tetapi di sisi lain, ia meyakini kalau masyarakat sudah dewasa dan menanggapi pernyataan Yaqut tak lebih dari sampah.
Pesan Jazilul itu disampaikan guna menanggapi ucapan Yaqut soal diksi Amin.
Baca Juga :
“Jangan bercebong-cebong ria, berkampret-kampret ria apalagi menggunakan kosakata agama yang itu disampaikan oleh pejabat yang membidangi agama,” kata Jazilul dikutip Kamis (14/9/2023).
“Publik sudah cerdas, tidak usah diadu domba dengan kata-kata yang tidak perlu. Saya yakin dan seyakin-yakinnya, oleh publik itu hanya dianggap sampah,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga meminta kepada Yaqut untuk tidak bermain politik identitas.
“Janganlah menggunakan agama untuk memecah belah, terutama dalam konteks politik. Penggunaan kata ‘Amin’ yang sering kita dengar saat beribadah di masjid adalah suatu ritual agama yang harus dihormati, bukan diplesetkan atau dibidahkan,” terangnya.
Komentar