Mentan Resmikan Instalasi Penelitian Pertanian IP2TP

Nhico
Nhico

Minggu, 27 Juni 2021 20:31

Mentan Resmikan Instalasi Penelitian Pertanian IP2TP

Pedoman Rakyat, Jakarta – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpomeresmikan IP2TP Muneng dalam tampilan baru yang lebih modern. IP2TP sebelumnya bernama “Proef Station Voor Den Land Bouw”, sebuah tempat penelitian yang bediri sejak tahun 1938.

“Saya bangga memiliki tempat riset seperti ini. Tapi semoga saja hasil penelitiannya sama hebatnya dengan gedung yang keren,” kata Mentan di Jakarta, Minggu (27/6/2021).

Riset dan inovasi pertanian sebelumnya pernah disinggung Presiden Joko Widodo. Pada saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021, ia menekankan bahwa pembangunan sektor pertanian tidak bisa lagi dilakukan dengan cara yang konvensional dan hanya bersifat rutinitas, melainkan memerlukan terobosan dan inovasi.IP2TP dibawah Balitkabi menurutnya memenuhi semua persyaratan untuk melakukan terobosan-terobosan itu terlebih di masa pandemi yang tidak bisa diprediksi sampai kapan berakhirnya.

“Negara ini terlalu bagus, matahari yang terus bersinar, air cukup, tanah yang subur. Maka setahun pandemi kemarin tidak ada yang cash flow-nya yang naik selain pertanian?. Allah SWT sebetulnya sudah kasih makanan. Tinggal pertanyaannya, kita mau berkeringat atau tidak?”, ujarnya.

Mentan SYL yang akrab dipanggil Komandan lebih lanjut menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2020, ekspor pertanian naik 15,4 persen atau Rp 564 triliun, triwulan pertama di tahun 2021, 36,2 persen setara hampir Rp 400 triliun. Oleh karena itu, Mentan menegaskan “Bertani itu hebat”. Tapi, harus mulai dibangun dari pertanian desa yang hebat, pertanian di tingkat kecamatan yang hebat, pun seterusnya.

Sementara itu, Bupati Probolinggo, Tantriana Sari menyampaikan rasa terima kasih dengan adanya IP2TP di Probolinggo. Harapannya, IP2TP menjadi daya tarik bagi milenial untuk terjun di sektor pertanian. Karena saat ini, menurutnya berdasarkan usia, 80 persen sektor pertanian adalah mereka “seniornya milenial”.

“Kami akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan balai penelitian ini. Mampu memperkaya, memperkuat dengan sharing knowledge bagi penyuluh dan regenerasi petani,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Tantriana Sari menjelaskan bahwa permasalahan pengembangan kedelai di Probolinggo bukan pada sulitnya mendapatkan benih tapi pada harga pembelian petani (HPP) sehingga petani lebih tertarik pada komoditas lain.

Pada kesempatan itu juga, Mentan SYL didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin, Bupati Probolinggo, Tantriana Sari melepa ekspor ubi jalar Antin 2 yang memiliki kandungan antosianin dan Beta 2 dengan kandungan betakaroten tinggi ke China serta kecap ‘Kipas Sate’ berbahan baku kedelai Detam 1 ke Belanda dan Australia.

 Komentar

Berita Terbaru
Politik06 November 2025 14:56
Pelatihan Tajwid Guru Agama Se-Sulsel, Upaya Gubernur Sulsel Cetak Pendidik Berkarakter
Pedomanrakyat.com, Sulsel – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman sangat konsen terhadap pembentukan karakter anak yang berakhlak, k...
Metro06 November 2025 14:54
HUT Kota Makassar 2025: Nikah Massal, Sunatan Gratis, dan Ribuan Aksi Sosial Meriahkan Kota
Pedomanrakyat.com, Makassar – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-418 Kota Makassar, yang digelar tanggal 9 November mendatang, menjadi momentum refl...
Nasional06 November 2025 14:50
Prabowo Bantah Takut dengan Jokowi: Saya Hopeng dengan Beliau
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan tidak takut dengan mantan presiden Joko Widodo. Dia juga menegaskan tidak dike...
Nasional06 November 2025 14:27
KKN Berujung Duka: 6 Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut di Sungai Kendal
Pedomanrakyat.com, Jakarta – Tim SAR gabungan menemukan Nabila Yulian Dessi Pramesti (21), mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang, yang hanyut di ...