Nama Tak Boleh Satu Kata, Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan

Nhico
Nhico

Selasa, 24 Mei 2022 11:57

 Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan.(F-INT)
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan.(F-INT)

Pedomanrakyat.com, Jakarta – Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh membeberkan tujuan pencatatan nama minimal dua kata.

Diketahui, ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 73 Tahun 2022 tentang Pedoman Pencatatan Nama pada Dokumen Kependudukan.

“Pencatatan nama di dokumen kependudukan minimal dua kata agar mudah dibaca, tidak multitafsir dan tidak bermakna negatif. Alasan minimal dua kata adalah agar masyarakat lebih dini dan lebih awal memikirkan dan mengedepankan masa depan anak,” kata Zudan, Senin (23/5/2022).

“Contoh ketika anak mau sekolah atau mau ke luar negeri untuk membuat paspor minimal harus dua suku kata, nama harus selaras dengan pelayanan publik lainnya,” imbuh Zudan.

Dirjen Dukcapil menekankan pencatatan nama pada dokumen kependudukan mesti sesuai prinsip norma agama, kesopanan, kesusilaan, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Antara lain syaratnya mudah dibaca, tidak bermakna negatif, dan tidak multitafsir, jumlah huruf paling banyak 60 karakter, termasuk spasi dan nama paling sedikit dua kata,” ujarnya.

Menurut Zudan, aturan baru tersebut juga bertujuan ntuk memudahkan anak dalam pelayanan publik lainnya. Zudan memberi contoh saat anak akan mendaftar sekolah.

Kemudian, ketika anak diminta guru menyebutkan nama, pembuatan ijazah, paspor dan lain sebagainya. “Jika ada nama orang hanya satu kata, disarankan, diimbau untuk minimal dua kata. Namun, jika pemohon bersikeras untuk satu kata, boleh,” ucapnya.

Zudan menerangkan aturan ini hanya bersifat imbauan. Nama, kata Zudan, tetap bisa dituliskan dalam dokumen kependudukan.

Dijelaskannya, pencatatan nama pada dokumen kependudukan perlu diatur sebagai pedoman bagi penduduk dan pejabat yang berwenang melakukan pencatatan untuk memudahkan pelayanan publik.

“Sehingga memberikan manfaat untuk pedoman pencatatan nama, penulisan nama pada dokumen kependudukan, dan meningkatkan kepastian hukum pada dokumen kependudukan,” tuturnya.

Selain itu, menurut Zudan, memudahkan dalam pelayanan administrasi kependudukan, perlindungan hukum, serta pemenuhan hak konstitusional dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...