Pedoman Rakyat, Makassar – Peristiwa baku tembak di Provinsi Ituri, Kongo, yang berlangsung selama empat hari lamanya, mengakibatkan 50 orang tewas didalamnya.
baku tembak ini terjadi antara pasukan militer setempat dengan kelompok pemberontak.
“Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) dan milisi etnis, Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO),” kata Militer dan penduduk lokal.
Baca Juga :
Sementara itu, korban tewas diketahui terdiri dari dari 12 warga sipil dan 38 dari kelompok pemberontak. Bahkan, terdapat pula warga sipil lainnya yang ikut tewas.
“Pada Kamis lalu sembilan warga sipil di wilayah itu dibantai ADF, kemudian pada hari Sabtu, tiga orang tewas dalam sebuah serangan,” ungkap Kepala Daerah Mambembe, Janvier Musoki dikutip AFP.
“Orang-orang melarikan diri dari wilayah kami. Kelompok pemberontak ADF bergerak di sekitar wilayah itu,” tambahnya.
Diketahui bahwa antara tahun 1999-2003, perseteruan kedua kelompok itu meletus, dan menewaskan puluhan ribu orang. Kekerasan kemudian berlanjut pada 2017.
Sejak Oktober, CODECO telah meningkatkan serangan di daerah Djuhi, yang berbatasan dengan Danau Albert dan Uganda.
Bahkan, pekan lalu, serangan bom bunuh diri juga terjadi di klab malam Provinsi Kivu Utara, Beni, menewaskan tujuh orang. Secara historis, ADF merupakan koalisi pemberontak Uganda yang berdiri pada 1995 di Kongo timur.
Kelompok ini juga disebut berafiliasi dengan ISIS cabang Afrika Tengah atau ISCAP.

Komentar