Pedoman Rakyat-Gebby Vesta marah-marah di bandara lantaran sempat tak diizinkan untuk terbang.
Menurut petugas bandara, saat ini terdapat peraturan baru yakni membawa surat keterangan dari RT dan RW. Mengetahui hal itu, Gebby Vesta sontak marah dan menyebut bahwa tak ada gunanya ia sudah melakukan PCR dan menjalani vaksin lantaran dipersulit untuk bisa menaiki pesawat.
“Jadi semuanya, ini vaksin nggak guna. Jadi kita sekarang mau terbang harus ada surat jalan dari RT/RW setempat. Dan saya nggak tahu ini info dari mana, jadi kalau kalian yang nggak mau vaksin nggak apa-apa, nggak usah vaksin aja, percuma,” ucapnya di hadapan banyak orang di bandara dalam video di Instagram Story.
Baca Juga :
“Terbang juga nggak guna ini kartu vaksinnya. Kita sudah PCR mahal-mahal pun nggak guna, ini nggak guna sama sekali,” lanjutnya.
Gebby menyebut bahwa peraturan terkait adanya surat keterangan RT/RW baru berlaku kemarin. Ia bahkan mengaku heran mengapa orang luar negeri cukup mudah untuk bisa menggunakan transportasi udara, sementara orang Indonesia justru dipersulit, meski sudah mengantongi beberapa syarat untuk bepergian.
“Ini katanya (peraturan) baru. Orang dari luar negeri yang habis karantina lolos semuanya lolos. Ini orang dari luar negeri semuanya lolos, nggak ada surat pengantar, nggak ada surat kerja, nggak perlu, kita yang orang Indonesia dipersulit, gunanya vaksin buat apa?,” tambahnya.
Mendengar celotehan Gebby, salah satu petugas bandara terlihat menunjukkan surat keterangan kerja milik seseorang, sehingga orang tersebut mendapat izin untuk terbang. Pada kesempatan itu pula, petugas wanita itu sempat menyebut bahwa Gebby tak memiliki otak lantaran tak paham terkait peraturan yang berlaku.
“Ini surat keterangan (bisa terbang) bu. Guna vaksin untuk kebutuhan ibu, untuk kesehatan ibu. Ibu nggak punya otak,” kata petugas tersebut.
“Ibu yang nggak punya otak, mempersulit negara tau nggak? Sekarang negara udah susah, jangan dibuat susah lagi tau nggak? Syaratnya udah ada PCR, udah vaksin sampai demam,” timpal Gebby.
“Ya dipolisikan aja!,” ucap petugas lain.
“Silahkan, silahkan polisikan!,” tantang Gebby.
Kendati demikian, Gebby diketahui tetep bisa terbang setelah dirinya melabrak petugas bandara. Meski begitu, ia masih terus mempertanyakan mengapa orang Indonesia justru dipersulit untuk bisa bepergian, berbeda dengan orang luar yang justru diistimewakan.
“Jadi setelah gue rame tadi disana, mereka pada ketakutan. Terus ngancam gue kan, bakal dipolisikan, mana polisi panggil polisi sekalian yang pakai seragam tentara bawa saya. Akhirnya aku ditarik sama salah satu orang, ‘Mbak, mbak sini aja, pelan-pelan, nggak usah teriak-teriak, akhirnya langsung di cap sama mereka’. Intinya kita harus teriak-teriak dulu, bikin rame dulu, kita menyuarakan apa yang ada dibenak kita, dihati kita dulu, baru dikasih cap. Ya Allah.. begini banget,” paparnya.
“Dan yang paling aneh, orang yang dari luar negeri, itu semua lolos, langsung dicap, tanpa nanya surat keterangan kerja, dari RT/RW, nggak ada, nggak ada sama sekali, jadi cuma kita orang Indonesia yang dipersulit. Kenapa gitu? Yang bule nggak, orang dari luar negeri nggak ditanya, tapi kenapa aku yang semuanya lengkap ini semua datanya, kenapa dipersulit. Nggak habis pikir deh bingung, karena katanya peraturannya baru diberlakukan hari ini. Dibilangnya salah siapa nggak update, si mbaknya bilang gue nggak punya otak, aduh sumpah gue bingung sama peraturan nggak jelas ini,” pungkasnya.
Komentar