Pedoman Rakyat, Makassar – Kota Makassar belum masuk daerah yang bisa menerapkan New Normal. Syarat untuk menerapkan New Normal berdasarkan angka reproduksi dasar wabah (R0) menjadi penyebabnya.
Tolak ukurnya angka reproduksi R0 pada waktu t (Rt) atau angka reproduksi efektif harus di bawah 1.
Sementara Makassar masih memiliki kasus yang dinilai cukup tinggi, yakni masih melebihi Rt di atas 1.
Baca Juga :
Penjabat Wali Kota Makassar Yusran Yusuf optimis dalam waktu dekat Makassar akan menerapkan New Normal. Sikap optimisme Yusran itu disampaikan saat menerima kunjungan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan terkait kesiapan Pemkot Makassar, kemarin.
“Untuk persyaratan New Normal RO harus di bawah satu (1). Jadi kami pastikan terus berupaya untuk sampai ke situ,” kata Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) itu.
Optimisme Yusran bukan tanpa alasan. Ia menyebutkan beragam cara bersama tim gugus Covid-19 Makassar sedang dilakukan. Rapid test massal salah satunya yang dilakukan di pasar, ojol, pelayan supermarket, dan tenaga kesehatan.
“Kami kembali fokus pada lima kecamatan episentrum. Kami fokus di situ karena dengan menemukan masyarakat yang terpapar akan mempercepat pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” ucapnya.
Menurutnya jika rapid test dan edukasi ke masyarakat bisa diintervensi secara total maka RO akan bisa diturunkan dengan cepat.
Sejak dilakukannya test massal setiap hari ditemukan kasus positif. Secara otomatis pemberantasan serta pencegahan virus juga akan cepat.
Selama tingkat kesembuhan lebih tinggi dari yang terpapar maka hal itu mengindikasikan bahwa upaya yang dilakukan selama ini berhasil. Tinggal kata Yusran bagaimana penegakan disiplin protokol kesehatan, yakni cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak terus di perketat serta mendorong masyarakat melakukan aktivitas fisik yang bisa meningkatkan imunitas personal mereka. (zul)
Komentar