Pemkot Makassar Siap Kolaborasi Dengan PT Shinko Teknik Indonesia Kelola Sampah

Nhico
Nhico

Rabu, 04 Juni 2025 14:25

Pemkot Makassar Siap Kolaborasi Dengan PT Shinko Teknik Indonesia Kelola Sampah.
Pemkot Makassar Siap Kolaborasi Dengan PT Shinko Teknik Indonesia Kelola Sampah.

Pedomanrakyat.com, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menerima kunjungan dari perwakilan PT Shinko Teknik Indonesia. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan sampah berbasis teknologi Hydrothermal Waste Treatment Technology.

Perwakilan PT Shinko Teknik Indonesia memiliki perusahaan Center of Waste Management Indonesia (CWMI) yang menawarkan solusi berbasis teknologi canggih, Hydrothermal Waste Treatment Technology (HWTT).

Director Compliance & Government Affairs CWMI, Suhaemi Fattah mengatakan, teknologi ini dinilai mampu membantu pemerintah kota dalam mengelola sampah secara efektif dan ramah lingkungan.

“HWTT melakukan tiga elemen penting dalam satu proses, yakni penghancuran, pengeringan, dan penghilangan bau, menggunakan uap jenuh bertekanan tinggi. Sistem ini dikenal sebagai Multi-purpose Material Conversion System,” jelas Suhaemi Fattah, usai bertemu Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di kantor Balai Kota Makassar, Selasa (3/6/2025).

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa teknologi ini tidak hanya mengolah sampah menjadi lebih ramah lingkungan, tetapi juga menghasilkan produk akhir yang tidak berbau menyengat dan dapat dengan mudah dikeringkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat.

“HWTT merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Tokyo Institute of Technology bersama CWMI, dan kini mulai dilirik sebagai alternatif solusi pengolahan sampah perkotaan,” tuturnya.

Ia menyampaikan rencana jangka panjang perusahaan dalam pengelolaan sampah di wilayah Makassar dan sekitarnya.

Pihaknya tengah mempersiapkan kapasitas penanganan sampah antara 1 hingga 3 juta ton secara bertahap.

“Jadi mungkin ada 1 sampai 3 juta ton kita siapkan pelan-pelan,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa untuk pengelolaan sampah sebesar 100 hingga 200 ton per hari, dibutuhkan lahan seluas sekitar 1 hektar. Oleh karena itu, perencanaan infrastruktur ini menjadi penting untuk mendukung sistem yang berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Ia meminta dukungan dan bimbingan dari Wali Kota Makassar serta melibatkan kalangan akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), dengan melibatkan ahli.

Lebih lanjut, dia menjelaskan rencana pembangunan titik-titik pengolahan sampah akan dibagi di beberapa lokasi strategis, termasuk di bagian barat kota dan wilayah perbatasan Gowa, dengan total empat titik.

Tujuannya, untuk memastikan keberlanjutan operasional jika salah satu titik mengalami kendala.

“Rencana ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif terhadap persoalan pengelolaan sampah di Makassar, sekaligus mendorong kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan akademisi,” tambahnya.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Ferdi Mochtar terus mengupayakan pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

Pengelolaan sampah di kota ini berpotensi mencapai skala besar, bahkan hingga 3 juta ton dalam jangka panjang.

“Luas lahan sebenarnya untuk mengolah 100 sampai 200 ton per hari,” ujar Ferdi dalam keterangannya.

Ia menambahkan bahwa saat ini pengelolaan sampah tidak hanya mencakup sampah rumah tangga, tetapi juga lumpur.

Untuk itu, Ferdi menegaskan pentingnya penguatan peran pemerintah kota dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang mandiri.

“Sampah baru plus lumpurnya itu. Mungkin kita bisa mengolah sampah ini berdiri di kaki sendiri. Kita akan melibatkan Pemkot, libatkan semua,” tambahnya.

Ia berharap kolaborasi dengan pihak swasta dan akademisi dapat menjadi solusi untuk menjadikan Makassar sebagai kota percontohan dalam pengelolaan sampah terpadu dan ramah lingkungan.

Ferdi juga menyinggung pentingnya studi kelayakan (feasibility study/FS) untuk menentukan sejauh mana tanggung jawab dan kontribusi berbagai pihak, serta menilai teknologi yang paling cocok digunakan di Kota Makassar.

“FS yang akan dilakukan prosesnya harus jelas, dan seberapa jauh tanggungjawabnya. Mohon kontribusinya untuk Kota Makassar karena ini potensi besar,” ujarnya.

Saat ini, volume sampah di Kota Makassar tercatat mencapai 1.000 hingga 1.300 ton per hari. Menurut Ferdi, ini adalah angka signifikan yang menunjukkan perlunya inovasi dan teknologi untuk mencapai target zero waste.

“Kita sudah tahu bahwa akan lebih bermanfaat lagi jika semua sampah ini betul-betul menjadi zero. Ini masalahnya, kalau di sana sudah tidak bisa menampung lagi, apakah masih ada teknologi yang bisa digunakan agar tidak mencemari lingkungan di sekitarnya,” pungkasnya. (*)

 Komentar

Berita Terbaru
Daerah20 Juni 2025 14:46
Semarak HUT Bhayangkara ke-79 di Parepare, Wali Kota Tasming Hamid Sampaikan Apresiasi
Pedomanrakyat.com, Parepare — Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menghadiri kegiatan jalan santai dan senam sehat dalam rangka menyambut peringatan ...
Metro20 Juni 2025 14:44
Jemaah Haji Lutim Tiba di Tanah Air, Disambut Hangat di Asrama Haji Sudiang
Pedomanrakyat.com, Lutim – Rasa syukur dan haru menyelimuti momen kepulangan Jemaah Haji Kloter 12, termasuk rombongan dari Kabupaten Luwu Tim...
Daerah20 Juni 2025 14:40
Disdukcapil Lutim dan 11 OPD Tandatangani PKS Akses NIK, Dorong Layanan Publik Lebih Akurat dan Aman
Pedomanrakyat.com, Lutim – Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan akurasi pelayanan publik, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk...
Ekonomi20 Juni 2025 14:11
Petani Desa Lera Curhat Soal Alsintan, Bupati Irwan : Segera Buat Proposal
Pedomanrakyat.com, Lutim – Puluhan warga yang tergabung dalam keluarga besar Maserempulu (Maspul) di Desa Lera, Kecamatan Wotu, begitu antusias ...