Pedoman Rakyat, Jakarta-Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan ditutup sehari lagi, tepatnya pada Senin 26 Juli besok.
Jadi bagi yang ingin menjadi abdi negara di tahun ini, pendaftaran masih dibuka melalui portal resmi yaknibkn.go.id/">https://sscasn.bkn.go.id/. Melalui portal ini pendaftar juga bisa melihat daftar instansi yang membuka lowongan.
Adapun syarat yang harus dipersiapkan seperti scan NIK, ijazah, transkrip nilai, pas foto hingga syarat lainnya yang dibutuhkan oleh formasi yang diinginkan.
Baca Juga :
Nah, biar ada ‘bocoran’ tips, Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan memberikan beberapa kiat agar sukses dalam mengikuti seleksi CPNS tahun ini.
“Pertama, jangan memaksakan jurusan/bidang pendidikan jika tidak dicantumkan di syarat pendidikan, misalnya jenjang D4 melamar pada jabatan yang mensyaratkan kualifikasi S1 atau gelar pendidikan melamar pada formasi yang mensyaratkan non-Pendidikan,” ujarnya yang dikutip melalui sosial media BKN.
“Nah kalau misalnya serumpun gimana? Kalau ragu soal latar pendidikan yang serumpun, pastikan ke instansi yang kalian lamar.”
Jika peserta memaksakan melamar di formasi yang tidak sesuai kualifikasi Pendidikan otomatis akan ditolak oleh instansi.
Kedua, jika tidak yakin dengan jurusannya sesuai kebutuhan, maka sebaiknya menyampaikan pertanyaan ke helpdesk instansi masing-masing. Karena kebutuhan formasi instansi harus sesuai dengan latar pendidikan pelamar.
Selain itu, Ridwan juga meminta para calon peserta seleksi CPNS agar mencari tahu tentang instansi yang dilamar. Misalnya bergerak di bidang apa, peraturan atau kebijakan yang menaunginya, seluk beluk jabatan, hingga regulasinya.
“Gak mau kan akhirnya sudah masuk tetapi tidak sesuai dengan passion, minat dan bakat kalian. Hal ini juga berguna lho buat kalian kalau lanjut ke tahap SKB,” katanya.
Dia berharap harap seluruh peserta seleksi untuk tetap menjaga kesehatan dari sekarang dan disarankan untuk di rumah saja. Ini untuk menghindari terjadi hal yang tidak diinginkan saat proses selanjutnya, seperti peserta sakit atau terpapar virus.
“Karena pelaksanaan tes dijadwalkan berlangsung di tengah ketidakpastian pandemi, siapkan fisik dengan optimal supaya kesempatan 100 menit menjawab 110 soal bisa maksimal,” tegasnya.
Komentar