Pedoman Rakyat, Gowa – Polres Gowa terus mendalami penipuan" href="https://pedomanrakyat.com/tag/kasus-penipuan/">kasus penipuan berkedok menjanjikan anak seorang pengusaha untuk lulus tes TNI. Pelaku, Nursyam Huda, diketahui menggunakan uang hasil menipu untuk foya-foya dan menikahi istri keempatnya.
Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP M Tambunan menjelaskan, setelah berhasil menipu korbannya, pelaku kemudian melarikan diri ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Pelaku menggunakan uang untuk menikah dengan istri keempatnya di Morowali dan foya-foya, serta membayar hotel,” kata Tambunan kepada wartawan, Kamis (27/5/2021).
Baca Juga :
Tambunan menyebut, korban mengirimkan uang kepada pelaku secara berangsur-angsur. Dengan janji anak korban bakal diluluskan dalam seleksi penerimaan anggota TNI 2020 lalu. “Uang yang diberikan mencapai Rp130 juta,” jelas Tambunan.
Kasus penipuan dengan dengan kedok menjanjikan lulus tes masuk TNI, kembali terjadi. Kali ini korbannya menimpa SR, seorang pengusaha di Kabupaten Gowa. SR ditipu Nursyam Huda, si penipu yang mengaku sebagai calo untuk lulus TNI. Duit Rp130 juta raib dibawa kabur.
Untungnya, pelaku sudah diciduk polisi. Di Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Jumat (21/5/2021) lalu. Aksi pelaku memang terlihat meyakinkan. Sehingga korban kena makan.
“Pelaku mengaku mengenal pejabat TNI untuk meyakinkan korbannya. Pelaku membawa uang korban sekitar Rp 130 juta,” ucap Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP M Tambunan, kepada wartawan di kantornya, Kamis (27/5/2021) siang.
Kasus ini bermula pada Desember 2020 lalu. Korban mendatangi kediaman pelaku dan menceritakan bahwa anaknya sudah beberapa kali mendaftar seleksi TNI namun tidak pernah lulus.
“Disitu pelaku menawarkan diri untuk membantu agar anak korban bisa menjadi anggota TNI. Karena yakin, korban pun kemudian mendatangi rumah pelaku lagi untuk menanyakan biaya yang harus disiapkan setiap calon. Pelaku lalu menjelaskan bahwa dana yang harus disiapkan sebesar 150 juta per orang,” jelas Tambunan.
Namun setelah uang diberikan, anak si pengusaha tetap tak lulus. Dan pelaku tiba-tiba menghilang tanpa kabar. “Pelaku juga susah dihubungi oleh korban. Korban akhirnya keberatan dan melaporkan,” tandas Tambunan.
Komentar