Pedoman Rakyat, Jakarta – Nama Erick Thohir mulai masuk bursa calon presiden 2024.
Itu didasarkan terbentuknya relawan pendukung Erick Thohir, adanya deklarasi Erick for Presiden 2024, pembagian sembako dan beras dalam bungkus yang berisi tulisan terkait pencapresan Erick di 2024 termasuk juga promosi Erick Thohir di sosial media juga di konten konten Youtube mudah didapatkan.
PDIP selaku partai pengusung utama Presiden Jokowi tidak tinggal diam. Erick Thohir yang kini sebagai Menteri BUMN diperingatkan untuk tidak terlalu bermanuver.
Baca Juga :
Politikus PDIP Adian Napitupulu mengungkit kembali pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Banteng Hasto Kristiyanto yang menyebut soliditas kabinet saat ini berpotensi terganggu oleh imajinasi menteri yang berambisi untuk maju di 2024.
Menurut Adian, sindiran itu ditujukan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
“Siapa menteri yang dimaksud Sekjen PDI Perjuangan? Menurut saya barangkali menteri tersebut boleh jadi mengarah pada Erick Thohir,” ujar Adian lewat keterangan tertulis, Jumat, (30/10/2020).
Ditambahkan Adian, Sekjen PDI Perjuangan punya banyak mata dan telinga untuk mendapatkan informasi, baik secara formal maupun informal, secara struktural maupun non-struktural.
Menurut salah satu pentolan aktivis’98 ini, peringatan serupa pernah disampaikan Hasto jauh hari sebelumnya. Yaitu menjelang pelantikan kabinet 2019 lalu.
Adian menilai, sebagai partai politik, boleh jadi ketika peringatan pertama dan kedua tidak disikapi dengan serius maka tidak tertutup kemungkinan pernyataan politik menjadi tindakan politik konstitusional, dalam beragam bentuknya.
“Mungkin apa yang dialami oleh menteri sebelumnya bisa dipetik menjadi pelajaran. Peringatan ini tentunya berangkat dari upaya Sekjen PDI Perjuangan untuk menjaga Presiden (Joko Widodo) dari potensi potensi negatif yang merugikan akibat ambisi menteri tersebut,” ujarnya.
Politikus PDIP ini mencontohkan potensi negatif yang dimaksud seperti menyebarkan program-program yang tidak lebih dari gimmick, tanpa dampak positif yang bisa dirasakan rakyat. Apalagi dalam situasi pandemi virus Corona (COVID-19) saat ini.
Menurut Adian, tidak sulit memeriksa rekam jejak ambisi Erick Thohir di internet. Misalnya, terbentuk relawan pendukung Erick Thohir, adanya deklarasi Erick for Presiden 2024.
Kemudian, pembagian sembako dan beras dalam bungkus yang berisi tulisan terkait pencapresan Erick di 2024, termasuk juga promosi Erick Thohir di media sosial, juga di konten YouTube.
“Sebagai contoh terdekat, dalam satu bulan terakhir ini ribuan spanduk puja puji terhadap Erick Thohir bertebaran di berbagai kota. Spanduk itu jangan-jangan secara jumlah mengalahkan spanduk kampanye masker presiden,” tuturnya.
Adian mengatakan, spanduk-spanduk itu justru dipasang dalam rentang waktu berdekatan dengan maraknya aksi Omnibus Law Cipta Kerja yang ditujukan pada DPR dan presiden.
Adian menilai, spanduk puja puji itu sungguh tidak relevan dengan situasi hari ini dan tidak etis di pasang, saat Erick Thohir masih menjabat sebagai menteri. Terlebih lagi spanduk itu tersebar di saat pandemi dan bersamaan dengan maraknya demonstrasi. (zeg)
Komentar