Pedomanrakyat.com, Parepare – Kejadian-kejadian menarik dan mengandung bawang selalu saja terjadi saat Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan melakukan kunjungan politik di berbagai daerah.
Terbaru, Capres Anies Baswedan yang menghadiri konsolidasi akbar Partai NasDem Sulawesi Selatan, tiba-tiba didatangi seorang nelayan saat menyampaikan pidato.
Baca Juga :
Nelayan tersebut bernama Sappe. Dirinya menyampaikan, keluh kesah yang selama ini dirasaka oleh para nelayan dan petani yang ada di Sulsel, khusunya di Parepare.
“Mewakili seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat nelayan yang selama ini di mana kami susah mendapatkan bahan bakar pak, dimana kita sulit mendapatkan. Begitu juga saudara kita petani sudah sulit mahal lagi pak,” ucap Sappe.
Olehnya itu kata dia, pihaknya tidak membutuhkan makan gratis dan susu gratis. Karena yang dibutuhkan adalah kesetaraan serta kelonggaran mencari nafka yang halal.
“Berikan kami anak-anak kami agar kiranya anak kami mendapat pendidikan layak dan setara pak, biarkan kami mendapatkan pelayanan kesehatan pak, olehnya itu sya titipkan harapan itu kepada bapak agar 2024 ada perubahan,” harapnya.
Merepon hal itu, Capres Anies Baswedan mengakui bahwa, banyak sekali nelayan kecil yang mengeluhkan agar merek bisa melaut jauh, tapi mereka dipangkas dengan aturan hanya boleh melaut 12 mil dari tepi pantai.
“Apa yang terjadi dari ketentuan itu efeknya yang besar tambah besar yang kecil tetap kecil. Bolehkah itu diteruskan? kita ingin membuat yang kecil jadi besar, tanpa mengecilkan besar,” kata Anies.
Begitu juga kata dia, jangan biarkan yang kecil terus menerus kecil, sudah tidak bisa melaut jauh, solarnya juga sulit. Olehnya itu kapan mereka bisa merasakan kemajuan.
“Insyaallah perubahan akan terjadi pada nelayan kita,” tegas Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia juga menuturkan bahwa, semua berkumpul di sini karena melihat betapa besarnya perjuangan para nelayan dan petani, mereka yang memastikan bahwa dimeja makan di rumah-rumah tersedia pangan yang cukup.
“Tetapi kehidupan mereka belum mencermikan kehidupan layak, mereka menginginkan perubahan nelayan yang kekurangan solar, petani yang kekurangan pupuk, haruskah itu diteruskan? Haruskah itu dibiarkan? perlunya Apa? (Perubahan),” kuncinya.
Komentar