Petepete, Nasibmu Kini (1): Tergerus Zaman, Paling Banyak Dapat Rp20 Ribu Sehari

Jennaroka
Jennaroka

Senin, 24 Mei 2021 23:26

Sejumlah petepete di sudut Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (24/5/2021) menunggu penumpang.
Sejumlah petepete di sudut Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (24/5/2021) menunggu penumpang.

Pedoman Rakyat, MakassarPetepete" href="https://pedomanrakyat.com/tag/angkutan-umum-petepete/">Angkutan umum Petepete di Makassar kian terpinggirkan. Tak lagi jadi pilihan, karena tergerus oleh zaman. Majunya teknologi membuat alternatif transportasi beralih ke online. Pedoman Rakyat membuat penelusuran. Untuk membuktikan eksistensi petepete yang kian terpinggirkan.

Senin 24 Mei, di bilangan Jalan AP Pettarani, Makassar. Jam menunjukkan pukul 16.00 sore. Hilir mudik pengguna jalan membuat Jalan AP Pettarani padat dengan kendaraan. Roda dua dan empat. Maklum, jam segini memang waktunya pulang kantor. Penulis mencatat dengan detail. Dalam rentang waktu sejam, mulai pukul 4 hingga 5 sore, ada 91 petepete yang melintas di Jalan AP Pettarani.

Hanya sembilan petepete terlihat melintas dengan kursi penumpang yang lumayan banyak terisi. Sisanya, paling banyak terisi tiga penumpang. Ada juga yang enam penumpang.

Tepat di sudut jalan, terparkir beberapa unit minibus roda empat, warna biru. Rata-rata sudah kusam. Lazim disebut pete-pete. Berbaris rapi, seperti mengantri. Menunggu ada penumpang. Sesekali supirnya menawari pejalan kaki untuk naik. Tak lama kemudian, satu persatu petepete itu bergerak, tapi tanpa penumpang. Mungkin mencoba peruntungan, cari penumpang di tempat lain.

Penulis kemudian menyapa salah satu supir petepete, Bahar. Kepada penulis, Bahar mengaku petepete di era kekinian memang lesu. Tak seperti dulu-dulu. “Aih… satu atau dua. Tiga paling banyak. Itu kalau saya dari sini (Jalan AP Pettarani),” tutur Bahar, saat ditanyai sekali trayek bisa dapat penumpang.

Paling mujur, lanjut Bahar, kalau bisa dapat enam sampai tujuh penumpang untuk sekali trayek. Tapi jelas itu kondisi yang langka. “Untung sekali itu kalau bisa enam sampai tujuh yang naik,” lanjutnya.

Supir petepete lainnya, Candra, mengaku sama. Ia bertutur, pendapatan supir petepete sekarang begitu jomplang. Makanya, ia mentaktisi. Cari penumpang di jam-jam sibuk saja. Misalnya pagi dan sore. Diluar itu, ia enggan. Sudah pasti kalah saing dengan transportasi online.

“Biasanya pagi sekali jalan (trayek) bisa dapat lima penumpang. Kalau sore, saya tinggal cari uang bensin saja,” akunya.

Pernah paling banyak, Candra mengangkut 12 penumpang. Itu sekali trayek. Momennya saat sebelum lebaran. Tapi setelah itu, kembali sepi. “Ya kalau sekarang, tiga penumpang sudah banyak. Dari sini (AP Pettarani) ke Unhas, terus kembali ke sini lagi,” ujarnya.

Apa yang dialami Bahar dan Candra jelas berbanding lurus dengan pendapatannya. Dalam sehari, paling banter mereka mengantongi Rp20 ribu. Itu bersih, setelah dipotong bensin dan lain-lain.

“Kalau dulu bisa Rp100 ribu. Kalau sekarang ya Rp20 ribu mami. Kadang-kadang malah tidak ada sama sekali,” demikian Candra.

Penulis : Wawan

 Komentar

Berita Terbaru
Metro19 Mei 2025 23:32
Kabar Baik! Koperasi Desa Merah Putih di Sulsel Bisa Dapat Modal Usaha Sampai Rp3 Miliar
Pedomanrakyat.com, Makassar – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyampaikan progres pembentukan Koperasi Desa/Keluraha...
Ekonomi19 Mei 2025 22:41
CEO KALLA Paparkan Fokus Bisnis Renewable Energy dalam Board Forum Mandiri Group
Pedomanralyat.com, Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) KALLA, Solihin Jusuf Kalla, telah memaparkan fokus bisnis KALLA dalam Board Forum Man...
Daerah19 Mei 2025 22:26
Bupati Irwan Dampingi Mentan RI Saksikan Panen Raya Padi di Desa Margomulyo
Pedomanrakyat.com, Lutim – Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI ), Andi Amran Sul...
Metro19 Mei 2025 21:42
100 Hari Kerja Pemerintahan Munafri-Aliyah, Kasrudi: Tidak Ada Kerja-kerja Nyata
Pedomanrakyat.com, Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Gerindra, Kasrudi, menilai belum ada langkah konkret yang ditunjukkan oleh ...