Pedomanrakyat.com, Makassar – Akhir-akhir ini intenistas curah hujan cukup tinggi di Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Kota Makassar.
Akibatnya, para petani sawah tadah hujan di pinggiran kota Makassar berbatasan kabupaten Gowa tepatnya di wilayah kecamatan Manggala tidak beraktivitas.
Bagaimana tidak, Ratusan lahan sawah terkena banjir di daerah ini akibat air dari sungai yang bermuara di kabupaten Gowa.
Baca Juga :
- Bahas Penyusunan DIM, Komisi D DPRD Sulsel Harap RUU Perkotaan Benar-benar Akomodasi Kebutuhan Daerah
- Ketua DPRD Sulsel Rachmatika Dewi “Cicu”Hadiri Sertijab Kanwil BPN Sulsel, Sinergi untuk Layanan Pertanahan Lebih Optimal
- Ketua DPRD Sulsel Rachmatika Dewi Terima Audiensi Perseroda Sulsel Terkait Kesepakatan Partisipasi Interest
“Kejadian ini setiap tahun terjadi bahkan mengakibatkan petani merugi dimana belum panen sudah terkena banjir,” ungkap Bayu salah satu petani melineal, Minggu (2/2/2025).
Bayu mengungkapkan bahwa, dirinya memiliki lahan garapan sekitar 0,3 ha yang menghasilkan rata-rata 6 ton/ha, sehingg sangat diharapkan keterlibatan pemerintah kota, provinsi membantu para petani.
“Misalnya jalan tani, irigasi dan normalisasi sungai serta bibit yang bisa cepat panen,” terangnya.
Merespon hal itu, Legislator Fraksi Nasdem DPRD Sulsel, Mahmud, turun langsung berkunjung. Dimana, daerah tersebut masuk dalam daerah pemilihan (Dapilnya).
Menurut Mahmud, kondisi yang dialami masyarakat ini merupakan hal yang serius untuk dibicarakan pada tingkat stakeholder agar mendapatkaj perhatian.
“Pasalnya, kerugian petani dan dampak banjir terhadap pemukiman. Ribuan rumah yang terendan dan ratusan hektar sawah gagal panen,” tegas Mahmud.
Anggota Komisi E DPRD Sulsel ini juga mengajak masyarakat berjuang bersama untuk mencarikan solusi pada tingkat pengambil kebijakan baik tingkat kabupaten/kota,provinsi maupun pusat.
Komentar