RDP Komisi E DPRD Sulsel Ditunda: PT Pelni Absen, Buruh Kapal Tak Dapat Solusi

Muh Saddam
Muh Saddam

Jumat, 23 Mei 2025 19:20

RDP Komisi E DPRD Sulsel.
RDP Komisi E DPRD Sulsel.

Pedomanrakyat.com, Makassar – Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP), pada Jumat (23/5/2025).

Rapat itu dipimpin Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Sofyan Syam, dan dihadiri Kepala Disnaker Sulsel, Jayadi Nas; Ketua Pimpinan Cabang (PC) FSPMI Makassar, Fikasianus Icang, serta sejumlah perwakilan buruh pelabuhan.

Dimana rapat ini membahas permasalahan yang dihadapi tenaga kerja atau buruh kapal di Pelabuhan Makassar dengan PT Pelni Makassar. Dimana PT Pelni didugaan membuat kebijakan yang dinilai merugikan buruh

Namun, karena pihak PT Pelni Makassar tidak ada yang hadir dalam rapat tersebut, sehingga harus ditunda dan akan dijadwalkan ulang.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi E, Sofyan Syam, menyampaikan bahwa pihaknya sangat keprihatinannya atas ketidakhadiran tersebut.

“Kalau PT Pelni terus tidak hadir, kita yang akan mendatangi mereka bersama para buruh,” tegasnya.

Begitu juga disampaikan anggota Komisi E lainnya, Patarai Amir, mendukung penjadwalan ulang RDP. “Tanpa kehadiran PT Pelni, rapat ini tidak akan menghasilkan solusi. Kita perlu mendengar alasan mereka mengeluarkan surat tersebut,” terang Patarai.

Sementara itu, Ketua PC FSPMI Makassar, Fikasianus Icang mengungkapkan keluhan buruh terkait keputusan PT Pelni Makassar yang mengalihkan pengangkutan barang menggunakan palka kapal, menggantikan sistem jasa pikul.

“Adanya SK itu membuat buruh pikul kehilangan pekerjaan. Para pengurus barang berpikir, untuk apa bayar buruh jika barang bisa diangkat dengan alat?” ujar Icang.

Ia juga menambahkan bahwa risiko kehilangan barang tetap dibebankan kepada buruh pikul meski penghasilan mereka minim.

Senada dengan Icang, Kepala Unit Kerja TK Bagasi Pelabuhan, Asnur Ramadan, menyoroti dampak kebijakan tersebut terhadap kesejahteraan buruh.

Penghasilan buruh pikul sangat kecil, sementara mereka tetap harus menanggung risiko kehilangan barang,” katanya.

Ia juga mengungkapkan adanya pemangkasan jatah muatan untuk Makassar, dari 35 kubik menjadi 15 kubik, yang semakin memperburuk keadaan.

 Komentar

Berita Terbaru
Metro04 November 2025 22:31
Aliyah Mustika Ilham: dr. Abdul Azis Adalah Simbol Ketulusan dan Pengabdian
Pedomanrakyat.com, Gowa – Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menghadiri ceramah dan doa bersama mengenang aktivis kemanusiaan sekalig...
Metro04 November 2025 21:29
Lepas Sambut Pangdam Hasanuddin, Wagub Fatmawati Tegaskan Sinergi Pemprov–TNI
Pedomanrakyat.com, Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya sinergi yang solid antara Pemerintah Provi...
Daerah04 November 2025 20:30
Pemkab Luwu Timur Gandeng Briton Cambridge Kembangkan Sekolah dan BLK Bertaraf Internasional
Pedomanrakyat.com, Lutim – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Pemkab Lutim) menandatangi Memorandum of Understanding (MoU) dengan Briton English E...
Daerah04 November 2025 19:26
Wabup Sinjai Mahyanto Tutup Kegiatan Local Digital Heroes 2025
Pedomanrakyat.com, Sinjai – Wakil Bupati Sinjai Andi Mahyanto Mazda secara resmi menutup kegiatan Local Digital Heroes Tahun 2025 untuk Sahabat ...