Pedomanrakyat.com, Lampung – Warga di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung digegerkan pembunuhan satu keluarga yang menewaskan lima orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelima korban diduga telah dibunuh oleh seorang remaja D (19) dan dibantu ayahnya E (40) sejak 1 tahun lalu garap-gara rebutan harta warisan.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna menjelaskan keempat orang korban dibunuh dengan cara dicekik dan dipukul dengan kampak karena warisan.
Baca Juga :
Kemudian keempat korban dibuang ke bekas sumur yang sudah digunakan sebagai septic tankdi belakang rumah korban.
“Lalu pelaku menutup dan cor menggunakan semen,” kata AKBP Teddy Rachesna saat konferensi pers di Mapolres Way Kanan, Kamis (6/10/2022).
Setelah dibongkar oleh petugas kepolisian dan warga, kata dia, keempat mayat berhasil diangkat dari dalam sumur.
Korban sudah dalam kondisi mengenaskan, hanya tinggal tengkorak dan tulang.
“Selain menangkap dua pelaku, polisi juga menyita barang bukti berupa satu batang besi panjang sekitar 1,5 meter, satu handphone dan satu bilah kapak,” ungkap AKBP Teddy Rachesna.
Kasus pembunuhan satu keluarga ini terungkap setelah warga datang ke Polsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan pada 1 Juli 2022 lalu untuk melaporkan kejanggalan hilangnya salah seorang korban bernama Juwanda (26) sejak 24 Februari 2022.
Juwanda diketahui terlibat beberapa kali pertengkaran dengan salah seorang pelaku hingga kepada desa setempat turun tangan melerai keduanya.
Dari hasil penyelidikan hilangnya Juwanda, polisi menangkap satu pelaku yakni D (17). Pelaku D ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Rabu, 5 Oktober 2022.
Dari pemeriksaan terhadap D diketahui, korban atas nama Juwanda dibunuh dengan cara lehernya dipukul menggunakan besi dengan panjang sekitar 1,5 meter ketika korban sedang tidur di rumah. Setelah korban tidak berdaya, lehernya diikat dengan tali lalu diseret ke dapur.
“Motif pelaku menghabisi nyawa korban dikarenakan pelaku sering bertengkar menyangkut masalah warisan,” kaat dia.

Komentar