Pedoman Rakyat, Australia – Ribuan warga Australia menggelar aksi protes di sejumlah kota, Sabtu (21/8/2021) untuk menentang karantina wilayah atau lockdown sehingga memicu bentrokan dengan polisi.
Kericuhan terjadi di Melbourne dan Sydney, kota terbesar negara itu.
Pada hari yang sama, Australia melaporkan 886 kasus baru Covid-19, angka harian tertinggi sejak dimulainya pandemi.
Baca Juga :
Di kawasan Central Business District, Melbourne, ratusan orang tanpa mengenakan masker bentrok dengan polisi beberapa jam setelah diumumkan perpanjangan lockdown di seluruh negara bagian Victoria.
Peserta aksi protes diperkirakan lebih dari 4.000 orang. Sedikitnya enam polisi terluka dan harus dibawa ke rumah sakit. Polisi menangkap 218 orang karena melanggar protokol kesehatan, tiga dari mereka juga dikenakan tuduhan menyerang petugas, menurut Kepolisian Victoria.
Di Sydney, ibu kota negara bagian New South Wales, seorang polisi harus dirawat karena cedera di bagian kepala dan 47 orang ditangkap. Negara bagian itu mendominasi jumlah kasus Covid-19 harian dengan sebanyak 825 kasus, ditambah tiga korban jiwa hari itu.
Gubernur New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan gelombang kasus baru yang dipicu varian Delta tidak pernah dialami Australia sebelumnya. “Bahkan dengan karantina wilayah yang sangat ketat dan keras, virus ini tetap menyebar — dan itu sebuah fakta,” ujarnya.
“Jadi yang perlu kita lakukan untuk melindungi diri dan orang-orang dekat adalah dengan tetap tinggal di rumah dan divaksinasi,” imbuhnya.
Hari sebelumnya, lockdown di Sydney dan sekitarnya yang ditetapkan sejak akhir Juni kembali diperpanjang hingga akhir September. Jam malam diberlakukan dari pukul 21.00 hingga 05.00.
Di Victoria, terdapat 61 kasus baru sepanjang Sabtu sehingga karantina wilayah diperluas dari kota Melbourne ke seluruh negara bagian itu.
Warga hanya diperkenankan keluar rumah untuk belanja kebutuhan sehari-hari, mendapat vaksin, atau berolah raga. Kebijakan itu memicu kemarahan warga di Sydney, Melbourne, dan bahkan juga Brisbane, ibu kota Queensland.
Polisi mendirikan pos-pos pengawasan untuk mencegah kerumunan, tetapi aksi massa tidak bisa dihentikan.
Sebelumnya, selama satu tahun lebih Australia dinilai sebagai salah satu negara yang paling sukses mengendalikan Covid-19. Mereka menutup diri dari warga asing, memberlakukan karantina ketat bagi yang baru datang dari luar negeri, dan melakukan testing dan tracing secara disiplin.
Strategi “nol kasus” Australia ternyata tidak mempan menghadapi varian Delta yang disebut-sebut memiliki daya penularan seperti campak.
Komentar