Pedoman Rakyat, Bogor –Puluhan pedagang kaki lima (PKL) dan petugas Satpol PP di kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat terlibat adu mulut. Kericuhan terjadi saat petugas hendak melakukan penertiban.
Para PKL menolak ditertibkan karena hingga saat ini janji Pemerintah Kabupaten Bogor untuk merelokasi para PKL belum terealisasikan. PKL menolak dibongkar dan meminta petugas Satpol PP untuk menyampaikannya pada bupati bogor.
PKL" href="https://pedomanrakyat.com/tag/penertiban-pkl/">Penertiban PKL dan razia wisatawan yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Bogor, Minggu (26/9/2021) siang, mendapat protes keras dari ratusan PKL yang ada di kawasan wisata tersebut.
Baca Juga :
Adu mulut terjadi antara PKL dan petugas, karena PKL enggan ditertibkan sebelum Pemkab Bogor menyediakan lahan relokasi.
PKL" href="https://pedomanrakyat.com/tag/penertiban-pkl/">Penertiban PKL dan wisatawan yang berada di kawasan kebun teh, Cisarua, Puncak, Bogor dinilai mematikan usaha para PKL yang selama kurang lebih hampir dua tahun ini tidak beroperasi karena dibatasinya aktivitas wisata.
“Pandemi Covid-19, sulit mencari nafkah,” ujar perwakilan PKL M Teguh Mulyana.
Sementara itu, petugas melakukan penertiban sebagai upaya pencegahan terjadinya penularan Covid-19 di lokasi wisata Puncak.
“Mereka protes, tapi kan namanya aturan harus ditegakkan, kita juga mencari solusi untuk penempatan mereka,” kata Kasitrantib Pol PP Kabupaten Bogor Rhama.
PKL" href="https://pedomanrakyat.com/tag/penertiban-pkl/">Penertiban PKL yang dilakukan sejak Sabtu kemarin ini diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyebaran Covid-19. Selain itu, kawasan Gunung Mas jika akhir pekan selalu ramai didatangi wisatawan yang ingin berlibur untuk berswafoto dan hanya makan atau minum di lokasi Gunung Mas.
Komentar