Pedoman Rakyat – Berhubungan badan atau seks merupakan aktivitas yang digemari banyak orang. Selain urusan biologis yang melahirkan sensasi tertentu untuk perasaan, seks juga punya kaitan dengan menopause bagi perempuan.
Seperti dilansir dari Health24, Peneliti Inggris yang melacak kehidupan seks dan status menopause dari hampir 3.000 perempuan Amerika selama satu dekade menemukan bahwa mereka yang jarang berhubungan seks lebih mungkin untuk mulai menopause pada usia yang lebih dini.
Tubuh perempuan mungkin bereaksi terhadap pengurangan aktivitas seksual atas dasar “gunakan atau hilangkan”, kata tim peneliti berteori.
Baca Juga :
“Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa jika seorang perempuan tidak berhubungan seks, dan tidak ada kemungkinan hamil, maka tubuh ‘memilih’ untuk tidak berinvestasi dalam ovulasi, karena itu tidak ada gunanya,” jelasnya.
Menstruasi adalah bagian penting dari siklus hormon bulanan wanita. Seorang wanita kehilangan sekitar 70 mm darah selama setiap periode. Seluruh siklus berlangsung sekitar 28 hari.
“Mungkin ada pertukaran energi biologis antara menginvestasikan energi untuk ovulasi dan berinvestasi di tempat lain, seperti tetap aktif dengan menjaga cucu,” kata Arnot. Dia adalah kandidat PhD dalam antropologi di University College London.
Seorang ahli AS mengatakan itu menyoroti kemungkinan tambahan lain untuk kesehatan seksual yang baik bagi perempuan.
“Dokter telah lama mengetahui bahwa ada banyak manfaat dari aktivitas seksual yang berkelanjutan,” kata Dr Jennifer Wu, seorang dokter kandungan / ginekolog di Lenox Hill Hospital di New York City.
Dia menunjukkan bahwa menopause lebih lama dapat berarti tulang lebih kuat dan kadar kolesterol lebih baik.
Wu juga menunjukkan bahwa, menurut penelitian tersebut, “aktivitas seksual yang terkait dengan menopause di kemudian hari juga mencakup seks oral, cumbuan, dan masturbasi”, dan dia menambahkan bahwa “bahkan perempuan tanpa pasangan dapat memperoleh manfaat dari menopause nanti”. (*)
Komentar